Karyawan berperan penting dalam suatu perusahaan. Tak hanya sebagai resources, karyawan juga merupakan aset berharga bagi sebuah perusahaan. Kini, semakin banyak perusahaan yang mulai menyadari seberapa penting karyawan dalam keberlanjutan bisnis. Firma jasa akuntan global Ernst&Young (EY) merupakan salah satu perusahaan yang kian aware terhadap kondisi karyawan, terutama wellbeing atau kesejahteraan karyawannya.
Melansir artikel Forbes, Chief Wellbeing Officer EY America Frank Giampietro mengungkapkan bahwa wellbeing karyawan memainkan peran yang cukup krusial dalam perusahaan. Perusahaan perlu mulai mempertimbangkan untuk menetapkan kebijakan atau program yang dapat meningkatkan dan memberdayakan kesejahteraan karyawan.
“Krisis yang berlangsung akibat pandemi COVID-19 menimbulkan peningkatan tekanan baik di rumah maupun di kantor. Melihat hal tersebut, penting bagi para pemimpin perusahaan untuk mulai membangun perusahaan yang empati. Mengelola kesehatan fisik dan emosional serta kesejahteraan karyawan, harus menjadi prioritas utama perusahaan setiap harinya. Perusahaan dapat, dan harus, berbuat lebih banyak untuk mendukung kesehatan mental dan kesejahteraan karyawan,” jelas Frank.
Menurutnya, karyawan dengan tingkat kesejahteraan tinggi, yang merasa diberdayakan, dihormati, dan dipercaya, kemungkinan besar akan menunjukkan kinerja yang lebih baik. Prediksi tersebut muncul karena karyawan akan lebih memiliki kepercayaan dan otonomi diri. Sikap positif dalam diri karyawan dapat menjadi energi untuk memenuhi tugas mereka yang dapat mengarah pada pertumbuhan pendapatan bisnis sehingga menguntungkan bagi semua pihak.
Frank juga mengenai perannya yang berfokus pada pengembangan iklim kepedulian yang secara holistik dalam menangani kesejahteraan atau wellbeing, kesehatan fisik, emosional, finansial, dan sosial karyawan EY. Frank memastikan bahwa kebutuhan karyawan EY terpenuhi dan mencari celah apa yang dapat perusahaan isi. Hasilnya, terdapat tiga kebutuhan utama karyawan EY, growth and learning, fleksibilitas dan yang paling utama adalah wellbeing.
EY juga sudah cukup lama menyadari nilai wellbeing karyawan bagi perusahaan. Sejak tahun 2015, EY telah menyediakan pendanaan bertajuk ‘Quality of Life Fund’ untuk memenuhi kebutuhan kesejahteraan karyawan. Di awal tahun 2020, EY menggandakan dana kesejahteraan tersebut dari US$ 500 menjadi US$ 1000 per karyawan. EY telah berinvestasi sebesar US$ 2 miliar untuk menjaga kesejahteraan karyawan melalui kompensasi, program bonus, dan tunjangan kesejahteraan.
Lewat dana besar yang digelontorkan, EY dapat meningkatkan kualitas sejumlah program kesejahteraanya seperti layanan konseling gratis untuk karyawan dan anggota keluarga yang semula hanya lima sesi per tahun menjadi 25 sesi.
Penggandaan dana kesejahteraan juga dapat membantu karyawan menutupi beragam pengeluaran seperti liburan, perjalanan, konsol game, kelas kebugaran, peralatan kantor ergonomis, layanan pengiriman makanan, dan peralatan kebugaran luar ruangan. EY juga menggandakan manfaat untuk program dukungan perawatan anak dan orang dewasa.
“EY berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang memiliki empati dan peduli terhadap kesejahteraan karyawan. Selama perusahaan terus mementingkan apa yang membuat karyawannya merasa lebih baik, baik secara mental, fisik, emosional ataupun finansial, perusahaan akan mendapatkan kinerja yang lebih produktif dan maksimal,” pungkas Frank.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz