Facebook: Kelas Menengah Jadi Faktor Pertumbuhan Ekonomi Digital

marketeers article

Facebook bekerja sama dengan Bain & Company merilis studi berjudul Riding the Digital WaveSoutheast Asia’s Discovery Generation. Dalam studi barunya ini, Facebook mengungkapkan perilaku dan preferensi kelas menengah terkait tren belanja digital.

Dijelaskan oleh Hilda Kitti, Head of Marketing Facebook Indonesia, perkembangan internet mendorong masyarakat untuk memiliki cara baru dalam berbelanja. Penetrasi gawai dan internet yang semakin masif berhasil mengarahkan masyarakat ke arah digitalisasi.

“Dunia digital memiliki peran penting dalam pertumbuhan bisnis di Asia Tenggara. Kebiasaan masyarakat dalam berbelanja mengalami perubahan ke arah yang lebih praktis di ujung jari mereka masing-masing,” kata Hilda pada Rabu (19/02/2020).

Hal tersebut dibuktikan dengan pertumbuhan konsumen digital yang terus menunjukkan angka positif. Riset ini menyebutkan pada tahun 2015 terdapat 90 juta konsumen digital di Asia Tenggara. Tahun 2018, angka ini meningkat hingga 2,8 kali lipat menjadi 250 juta konsumen digital.

“Kami memperkirakan angka ini terus berlipat hingga 310 juta konsumen digital pada tahun 2025,” ungkap Hilda.

Di Indonesia sendiri, konsumen digital tumbuh dari 64 juta (34% populasi) pada tahun 2017. Tahun 2018, angka ini berlipat menjadi 102 juta atau sama dengan 53% total populasi masyarakat Indonesia yang merupakan konsumen digital. Dengan pertumbuhan konsumen digital yang signifikan, diprediksi belanja daring akan tumbuh 3,7 kali menjadi US$ 48,3 miliar pada tahun 2025.

“Data ini menunjukkan perkiraan masa depan yang baik bagi ekonomi digital di Indonesia. Sudah sewajarnya jika pemain di industri ini mulai menyusun strategi untuk menjadi tokoh utama dalam pasar digital,” tutup Hilda.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related

award
SPSAwArDS