Susu ikan barangkali masih terdengar asing bagi segelintir orang. Namun, belakangan ini, produk tersebut mulai ramai diperbincangkan di jagat maya karena disebut-sebut bisa menjadi alternatif susu sapi. Benarkah demikian?
Untuk mengenal lebih dalam mengenai produk inovatif ini, simak sejumlah fakta menarik di balik susu ikan yang dirangkum dari berbagai sumber:
Bukan Susu Perah
Susu ikan bukanlah produk yang diperah dari ikan, layaknya susu dari hewan mamalia. Produk ini merupakan minuman berprotein tinggi yang diolah dari Hidrolisat Protein Ikan (HPI), yang mana dihasilkan dari pengolahan ikan menggunakan teknologi modern.
BACA JUGA: Menilik Kandungan Nutrisi Susu Evaporasi yang Viral di Media Sosial
Adapun istilah “susu” digunakan karena produk ini memiliki karakteristik yang mirip dengan susu hasil perahan mamalia, baik dari segi tekstur maupun nilai gizi. Seperti produk susu lainnya, ini juga hadir dengan varian rasa yang beragam, seperti cokelat dan stroberi.
Kandungan Nutrisi yang Menjanjikan
Produk ini kaya akan nutrisi penting, seperti Eicosapentaenoic Acid (EPA) dan Docosahexaenoic Acid (DHA). Keduanya merupakan jenis asam lemak Omega-3 yang berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung, mendukung perkembangan otak anak, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Bebas Alergen dan Mudah Dicerna
Susu ikan diklaim bebas alergen, sehingga aman dikonsumsi oleh semua kalangan, termasuk mereka yang memiliki intoleransi terhadap susu sapi. Selain itu, produk tersebut juga memiliki tingkat penyerapan protein mencapai 96%, yang berarti mudah dicerna oleh tubuh.
BACA JUGA: Salah Kaprah Soal ‘Asam’ dari Kopi Robusta dan Arabika, Mana yang Bikin Asam Lambung Tinggi?
Tak Sepenuhnya Menggantikan Susu Sapi
Meski memiliki segudang manfaat, susu ikan tidak dapat sepenuhnya menggantikan peran susu sapi. Namun, produk ini bisa menjadi alternatif, terutama bagi mereka yang alergi laktosa atau yang ingin mencoba sesuatu yang baru.
Dengan kata lain, susu ikan lebih tepat dilihat sebagai pelengkap dalam pola makan sehari-hari. Konsumsi produk ini akan menambah keragaman sumber gizi yang dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian.
Demikianlah sejumlah fakta di balik produk yang digadang-gadang bisa menggantikan susu sapi, meskipun faktanya hanya bisa menjadi pelengkap. Tertarik untuk mencicipinya?
Editor: Ranto Rajagukguk