Faktor Pendukung ASEAN untuk Jadi Episentrum Pertumbuhan Ekonomi
Negara-negara yang tergabung di Asia Tenggara menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang positif dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini menunjukkan peluang yang besar bagi ASEAN untuk menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi dunia (epicentrum of growth).
Hermawan Kartajaya, Founder & Chairman M Corp menyoroti hal ini dalam acara AMS Networking Reception: AMF-ASEAN Caucus di Sekretariat ASEAN, Jakarta pada Rabu (07/12/2022). Ia mengungkapkan bahwa wilayah ini sangat spesial bukan karena memiliki ekonomi yang terkuat tapi bisa menginspirasi dunia untuk tumbuh.
“Mari kita bangun ASEAN untuk menjadi episentrum pertumbuhan. Kita mampu menginspirasi dunia,” tegasnya.
BACA JUGA: Hermawan Kartajaya: Harmonisasi di Tengah Benturan Peradaban Baru
Senada dengan Hermawan, Kim Ki-chan, Honorary Chairman of Asia Council for Small Business (ACSB) mengungkapkan beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menumbuhkembangkan ASEAN. Ia menjelaskan bahwa Creativity, Innovation, entrepreneurship, Leadership (CIEL) harus ditingkatkan.
“Jadi sekarang ada dua karakter yang harus dimiliki, yaitu profesional dan entrepreneur. Karena, seorang profesional dapat melihat kesulitan dari peluang yang ada. Sebaliknya, seorang entrepreneur dapat melihat kesempatan dari krisis. Ini menjadi penting untuk tumbuh di berbagai situasi,” pungkas Kim.
BACA JUGA: Mengapa Peningkatan Kapasitas Bisnis Sering Terkendala pada Eksekusi?
Faktor pendukung yang perlu diperhatikan untuk membangun ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan adalah mempersiapkan talenta atau sumber daya manusia (SDM). Satvinder Singh, Deputy Secretary General of ASEAN for ASEAN Economy Community menuturkan bahwa akselerasi digital yang hadir karena pandemi berkembang sangat pesat.
Teknologi seperti artificial intelligence (AI) dan analisis daya mempengaruhi cara manusia hidup. Karena itu, penting bagi kita semua untuk mendukung perubahan yang ada dan mempersiapkan segalanya, terutama dari sisi SDM.
“Kita harus bersatu untuk meningkatkan SDM. Pasalnya, penting bagi para pekerja untuk bisa berkembang mengikuti kebutuhan industri yang ada,” tegas Singh.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz