British Petroleum (BP) merupakan salah satu perusahaan migas yang ingin berperan dalam peralihan energi dalam sektor transportasi. Hal itu ditunjukkan lewat keterlibatan BP Petroleum dalam penyediaan fasilitas isi ulang baterai yang disebut dengan BP Pulse.
Dikutip dari website BP, Senin (30/10/2023), perusahaan Inggris itu tengah melakukan ekspansi charging station di Amerika Serikat (AS). Ekspansi itu dilakukan dengan mengakuisisi charging station milik Tesla yang disebut dengan Supercharger.
Saat ini, BP telah memiliki fasilitas isi ulang baterai sebanyak 27.000 titik. Selanjutnya, perusahaan yang bermarkas di London itu menargetkan untuk mencapai jumlah charging station sebanyak 100.000 di seluruh dunia pada 2030.
BACA JUGA: Perluas Pasar di Indonesia, bp-AKR Tawarkan Kemitraan Bisnis SPBU
Untuk mencapai target itu, maka BP melakukan pembangunan secara mandiri maupun lewat akuisisi. Target ini sendiri ditunjang oleh pembiayaan sebesar sebesar US$ 1 miliar.
Akuisisi fasilitas milik Tesla sendiri dilakukan lewat kesepakatan nilai transaksi sebesar US$ 100 juta. Selanjutnya, Supercharger akan berganti nama menjadi BP Pulse.
BACA JUGA: Kuartal II, Tesla dan BYD Cetak Rekor Pengiriman Mobil Listrik di Cina
Dengan akuisisi ultra-fast charging hardware units dari Tesla itu, maka ke depannya fasilitas itu akan bersifat universal sehingga bisa digunakan oleh pengguna mobil listrik dari merek apa pun. Pasalnya, fasilitas ini mampu mengakomodasi soket dengan tipe North American Charging Standard (NACS) dan Combined Charging System (CCS).
Richard Bartlett, Global CEO BP Pulse mengatakan untuk memperkuat jaringan BP Pulse dengan hardware Tesla yang terdepan di industri ini merupakan langkah maju yang besar dalam ambisi BP untuk infrastruktur pengisian daya berkecepatan tinggi.
“Ini juga merupakan upaya kami dalam menyajikan akses terbuka di AS dan memajukan ambisi kami untuk memberikan pengalaman pelanggan yang luar biasa. Dikombinasikan dengan jaringan luas situs kenyamanan dan mobilitas kami di dalam dan di luar jalan raya, kolaborasi dengan Tesla ini akan menghadirkan pengisian daya yang cepat dan andal bagi pengemudi kendaraan listrik kapan pun dan di mana pun mereka membutuhkannya,” kata Richard Bartlett.
Editor: Ranto Rajagukguk