PT PLN (Persero) menyambungkan listrik kepada 230 pelanggan di wilayah Jakarta secara serentak dengan total daya mencapai 36 juta Volt Ampere (VA) pada Rabu (28/2/2024). Sepanjang Februari 2024, PLN telah menyambung 21.100 pelanggan di Jakarta dengan total daya 93 juta VA.
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN mengatakan pelanggan yang dilakukan penyambungan listrik secara serentak terdiri atas sektor industri, bisnis, serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM). Pelaku UKM merupakan usaha yang menyerap tenaga kerja terbesar di seluruh Indonesia.
“Listrik merupakan komponen penting dalam menjalankan bisnis. Listrik mendapatkan poin paling besar sebagai aspek kemudahan dalam berbisnis,” kata Darmawan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (1/3/2024).
BACA JUGA: Lanjutkan Pengembangan Ekosistem EV, BYD Kerja Sama dengan PLN
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya Lasiran mengatakan penyambungan listrik serentak ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk melakukan percepatan dan peningkatan layanan kelistrikan dalam mewujudkan Jakarta menjadi Kota Global.
“Penyalaan serentak sebanyak 230 pelanggan ini menunjukkan bahwa PLN siap melayani seluruh pelanggan yang ada di Jakarta. Bukan sesuai kemampuan PLN, tetapi sesuai kebutuhan pelanggan,” ujar Lasiran.
Lasiran memastikan PLN juga terus meningkatkan waktu layanan, yanng mana sebelumnya standar penyambungan pelanggan Tegangan Menengah yaitu 100 hari, menjadi 20 hari.
BACA JUGA: Percepat Pengembangan Panas Bumi, PGEO Gandeng PLN IP
“Akselerasi penyambungan ini merupakan wujud komitmen PLN untuk mendukung pertumbuhan ekonomi khususnya di Jakarta ini di mana pelanggan bisnis besar sampai UKM banyak tersebar di sini,” tutur Lasiran.
Mario Andrew, Project Coordinator Karyagraha Nusantara sebagai salah satu pelanggan besar yang dilakukan penyambungan listrik mengapresiasi seluruh jajaran PLN atas kecepatan dan kemudahan layanan penyambungan listrik. Karyagraha melakukan penyambungan listrik sebesar 18 juta VA untuk pembangunan Gedung Cyber 4 miliknya.
“Pembangunan gedung Cyber 4 diperuntukkan sebagai data center yang diperkirakan akan mulai beroperasi di tahun ini. Proses penyambungan baru dengan daya besar sekalipun bisa direalisasikan dengan waktu yang cepat dengan pelayanan yang baik,” ujar Mario.
Editor: Ranto Rajagukguk