Festival Payung Indonesia 2024, Angkat Nilai Sejarah Payung dan Wastra
Festival Payung Indonesia 2024 kembali hadir di Taman Balekambang, Solo, dengan suasana yang penuh warna dan kreativitas. Acara ini terselenggara berkat dukungan Pemerintah Kota Surakarta melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta.
Festival yang sudah memasuki tahun ke-11 ini bukan hanya sekadar ajang budaya, tetapi juga menjadi wadah bagi masyarakat untuk merasakan kekayaan seni dan ekonomi kreatif Indonesia. Mengusung tema “Payung Catra Wastra,” acara ini menampilkan bagaimana payung tradisional dipadukan dengan wastra nusantara, menciptakan harmoni antara seni rupa, kerajinan tangan, dan warisan budaya.
Teguh Prakosa, Wali Kota Surakarta, mengatakan kegiatan ini tidak sekadar membangun identitas budaya daerah Surakarta saja, namun juga mampu mendorong peningkatan roda perekonomian kota Surakarta.
BACA JUGA: Sayurbox Ramaikan Pestapora Musik Festival 2024 dengan Buah Segar Lokal
“Melalui Festival Payung, kita bisa melihat bagaimana budaya tidak hanya dilestarikan, tapi juga dimanfaatkan sebagai aset yang mendorong perekonomian dan pariwisata kota Surakarta. Kami berharap dampaknya terasa bagi masyarakat, baik secara ekonomi, sosial, maupun budaya,” ujar Teguh dalam keterangan resmi yang dikutip Marketeers pada Senin (14/10)2024).
Acara ini mendapatkan dukungan besar dari berbagai pihak, termasuk para seniman yang terlibat. Heru Mataya, Direktur Festival Payung Indonesia menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah berkontribusi.
“Tahun ini, lebih dari 1.500 seniman dari 35 kota di Indonesia ikut berpartisipasi, dan animo pengunjung sangat luar biasa. Kami harap, dengan adanya festival ini masyarakat jadi tahu bahwa payung dan wastra memiliki keterkaitan,” kata Heru.
BACA JUGA: Shopee 10.10 Brands Festival Catat Peningkatan Transaksi 7 Kali Lipat di Shopee Mall
Festival ini juga diisi dengan 87 pertunjukan seni yang memukau, seperti tari, musik, dan fashion show yang melibatkan peserta dari 34 kabupaten/kota di Indonesia. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati berbagai kuliner tradisional di pasar hijau yang menampilkan makanan dan minuman lokal, serta berbelanja produk usaha mikro, kecil dan menengah (UKM) yang dipamerkan.
Tidak hanya sekadar perayaan budaya, Festival Payung Indonesia menjadi salah satu upaya untuk memperkuat identitas kota Solo sebagai pusat seni dan ekonomi kreatif, yang terus berkembang dari tahun ke tahun. Festival ini juga membuka peluang besar bagi pelaku UKM dan seniman lokal untuk menunjukkan karya mereka kepada audiens yang lebih luas, serta menjadi destinasi wisata yang menarik bagi turis domestik dan internasional.
Dengan semangat yang terus membara, Festival Payung Indonesia siap menjadi simbol kebanggaan budaya dan ekonomi kreatif, sekaligus penggerak roda ekonomi lokal.
Editor: Ranto Rajagukguk