Tren fashion yang lebih ramah lingkungan kian meningkat dan diminati oleh konsumen Indonesia. Berbagai merek/brands, desainer dan pelaku industri di dunia tekstil dan fashion mulai menggarap koleksi yang terbuat dari material berkelanjutan.
Hal ini menjadi bukti peran serta dari setiap individu fashion untuk turut berpartisipasi dalam pengembangan produk yang ramah lingkungan. Melihat peluang ini, Lenzing Group menawarkan serat ramah lingkungan Lenzing™ Ecovero™ yang diklaim memiliki kualitas terbaik, ramah untuk lingkungan dan harga yang kompetitif.
Bagi sisi lingkungan, Ecovero™ menonjol dengan emisi CO2 dan penggunaan air yang lebih rendah hingga 50% dibandingkan dengan serat viscose lainnya.
BACA JUGA: Cara Lenzing Dukung Green Fashion di Indonesia
Menurut perusahaan, serat viscose Lenzing™ Ecovero™ adalah pilihan serat yang ramah lingkungan dan memiliki nilai berkelanjutan dibandingkan viscose konvensional yang ada di pasaran. Dihasilkan dari bubur kayu, Lenzing™ Ecovero™ hadir sebagai serat solutif dalam meminimalkan dampak lingkungan.
“Kami senang dan bersemangat dalam membawa produksi serat viscose Ecovero™ di Indonesia. Ini akan menjadi bukti komitmen kami dalam memajukan industri fashion dan tekstil di Indonesia, terutama bagi para pebisnis muda yang bertumbuh secara signifikan di Tanah Air. Dengan nilai keberlanjutan dan ramah lingkungan, diharapkan semakin menambah daya tarik dalam kreativitas desain dan harga jual yang mana serat Lenzing™ Ecovero™ memiliki harga yang kompetitif dan terjangkau khususnya bagi pebisnis pemula,” ujar Ajeng Mahanani, Business Development TX, SEA & Oceania di Lenzing Group dalam keterangannya, Kamis (13/7/2023).
BACA JUGA: Gandeng NFW, Lenzing Boyong Bahan Fesyen Alternatif
Serat ini digunakan di berbagai sektor industri fashion dan tekstil, termasuk pakaian dan tekstil rumah tangga. Melalui sistem pelacakannya, Lenzing™ Ecovero™ memastikan transparansi dan memungkinkan pelanggan untuk memverifikasi klaim keberlanjutan serat-serat tersebut.
Dengan mengadopsi bahan ini pada produksi tekstil yang dihasilkan, bisnis-bisnis bergerak maju menuju industri fashion yang lebih hijau dan berkelanjutan, dan memanfaatkan biaya produksi yang lebih rendah untuk mendapatkan margin keuntungan yang lebih tinggi. Menurut perusahaan, hal ini membuat bisnis lebih baik secara finansial dalam jangka panjang.
Editor: Ranto Rajagukguk