Filosofi Phoenix dan Cengkeh dalam Seragam Baru BCA

marketeers article
BCA. (FOTO: Dok BCA)

Tahun ini, BCA  genap berusia 65 tahun. Menyambut usia ini  BCA senantiasa menghadirkan berbagai inisiatif, baik dari segi solusi perbankan maupun kontribusi bagi pengembangan masyarakat. Salah satunya adalah melalui dukungan terhadap pelestarian dan pengembangan wastra Nusantara yang hadir melalui seragam baru batik bagi segenap pegawai BCA di momen ulang tahun.

“Kami menyadari bahwa kecintaan pada produk lokal harus senantiasa didorong melalui kontribusi berbagai pihak. Termasuk melalui korporasi untuk mendukung ekonomi kerakyatan dan terutama pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di tengah kondisi penuh tantangan selama pandemi saat ini. Untuk mendukung pelaku UKM, salah satunya kami bekerja sama dengan pengrajin lokal untuk memproduksi seragam batik BCA bernuansa budaya Nusantara,” kata Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA)

Ia menambahkan, setiap perayaan HUT, karyawan BCA mendapatkan seragam baru spesial sebagai simbolisasi perayaan ulang tahun.  Melalui langkah ini BCA  ingin memperkenalkan seragam baru batik BCA yang lahir dari kekayaan tradisi, budaya, dan ketangguhan para pelaku ekonomi lokal melalui tangan-tangan terampil para pengrajin lokal.

“Sebagai bank swasta nasional, kami ingin tampil dengan wajah baru yang kental dengan nuansa Nusantara, berakar pada filosofi lokal. Membawa Indonesia ke kancah yang lebih tinggi baik secara nasional maupun secara global,” ujar Jahja.

Filosofi

Filosofi seragam batik terbaru BCA ada pada motif phoenix dan bunga cengkeh. Filosofi phoenix dari motif tersebut diyakini sebagai sosok yang selalu memperbaiki keadaan serta melambangkan keberhasilan atau unggul dengan kedamaian. Sementara itu, bunga cengkeh yang dipadu dengan kupu-kupu sebagai simbol sebuah proses atau metamorfosa kehidupan untuk menjadi #LebihBaik. Pada proses produksinya, seragam ini dikerjakan oleh 35 tangan handal pengrajin desa Tirto di Pekalongan Barat, Jawa Tengah.

Bentuk dukungan terhadap UKM ini juga merupakan bagian dari komitmen BCA mengedepankan nilai-nilai environmental, social, and governance (ESG) mengacu pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan realisasi dari #BCAForSustainability.

Pembuatan seragam batik BCA ini menjadi bentuk realisasi komitmen terhadap sejumlah SDGs (Sustainable Development Goals) di antaranya SDG ke-8 yakni dengan memberikan kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kemudian, SDG ke-10 yakni menghidupkan pelaku UKM di tengah pandemi sehingga dapat mengurangi kesenjangan.

Muh Zaenudin, pengrajin batik lokal asal Pekalongan mengatakan, batik adalah mata budaya karena merupakan warisan leluhur. Dalam proses kreatif dan produksi melibatkan banyak orang. Kain yang dihasilkan dari proses membatik secara tradisional mengandung suatu nilai seni tersendiri. “Mudah-mudahan seragam BCA ini bisa memberikan manfaat, dan inilah karya terbaik dari kami untuk BCA,” katanya.

Sebagai informasi, BCA semakin memperkuat komitmennya untuk mengedepankan nilai-nilai environmental, social, and governance (ESG) mengacu pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Pada tahun 2021, penyaluran kredit untuk sektor-sektor berkelanjutan mencapai Rp154,4 triliun atau naik 20,9% year-on-year, jauh di atas target pertumbuhan 5,5%.

    Related

    award
    SPSAwArDS