Tahun 2021 menjadi momen lalu lintas teramai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pasalnya, tahun 2021 terdapat total 54 emiten yang melakukan penawaran umum perdana (IPO) di BEI dengan nilai fund raised Rp 62,61 triliun yang merupakan nilai penggalangan dana tertinggi sepanjang sejarah BEI. Tren ini pun berlanjut tahun 2022 yang ditangkap pula oleh aplikasi investasi saham Stockbit dengan mengerahkan fitur e-IPO.
Sampai Mei 2022, telah ada 21 emiten yang bergerak di bidang industri teknologi, pertambangan, pertanian, perikanan, dan lainnya yang melantai di Bursa. Menurut I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia, ada lebih dari 40 perusahaan yang tengah bersiap melakukan pencatatan saham di BEI.
Fitur e-IPO memungkinkan pengguna Stockbit -khususnya para investor ritel- untuk melihat daftar perusahaan yang akan melakukan IPO serta meningkatkan kesempatan mereka dalam mendapatkan alokasi penjatahan saham.
“Fitur e-IPO yang kami hadirkan merupakan bagian dari upaya Stockbit dalam membuka dan memperluas akses masyarakat Indonesia terhadap pasar modal,” kata William, PR & Corporate Communication Lead Stockbit dalam laporan perusahaan.
William menjelaskan, fitur e-IPO ini memudahkan para pengguna karena tidak mengharuskan mereka mengisi dokumen fisik. Dari segi proses, seluruh tahapan e-IPO dapat langsung dimonitor di aplikasi Stockbit tanpa harus pindah aplikasi.
Beberapa keuntungan lain bagi pengguna yang memesan saham dengan fitur e-IPO Stockbit, di antaranya tidak perlu melakukan registrasi ulang, berkesempatan mendapatkan saham terlebih dahulu sebelum perusahaan resmi menjual saham ke publik serta proses yang sederhana karena disertai dengan instruksi yang mudah dimengerti, bahkan oleh investor pemula yang tidak familiar dengan e-IPO.
“Sebelum adanya fitur e-IPO, investor ritel memiliki akses yang terbatas untuk berpartisipasi dalam pemesanan saham pasar perdana. Dengan adanya fitur ini, terbukti ada lebih banyak investor yang bisa berpartisipasi pada sebuah penawaran umum. Ini merupakan hal yang sangat positif bagi masyarakat Indonesia,” jelas William.
Mengenai fitur dan layanan unggulan lainnya dalam aplikasi Stockbit, selain bermitra dengan Bank Central Asia (BCA) dan Bank Jago dalam hal pembukaan Rekening Dana Nasabah (RDN), Stockbit juga telah menghadirkan tools analisis saham bertajuk Stockbit Pro, lalu fitur Transfer Saham ke Stockbit Sekuritas, forum sosial untuk saling berdiskusi antarpengguna (Stockbit Stream). Ada pula Analyst Rating, Exercise Rights & Warrant, Intraday Charts, dan latihan investasi saham dengan simulasi (Stockbit Virtual Trading).
Sementara itu, untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat Indonesia belajar saham dari nol secara profesional dari mentor yang telah berpengalaman, Stockbit menghadirkan Stockbit Academy yang dapat diakses secara gratis.
“Dalam waktu dekat, kami siap meluncurkan fitur-fitur baru yang didasarkan pada aspek kemudahan, keamanan, dan edukasi. Harapannya, akan ada lebih banyak lagi masyarakat yang bisa berinvestasi di pasar modal dengan cara-cara yang benar,” tutup William.