FlexyPack Bantu UKM Bangun Keunggulan Bersaing Lewat Kemasan

marketeers article

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Namun, kemasan menjadi salah satu isu klasik yang kerap dihadapi para pelaku UKM untuk bisa bersaing bukan hanya di pasar global, bahkan di negara sendiri. Pasalnya, banyak perusahaan kemasan yang hanya menerima minimum order dengan jumlah banyak. Berangkat dari isu tersebut, FlexyPack yang merupakan startup anak bangsa hadir untuk membantu para UKM memaksimalkan daya jual produk melalui kemasan yang memberikan perlindungan, higienis, dan harga terjangkau dengan minimum order yang rendah.

“Kemasan memiliki peran penting dalam menjaga keamanan produk, terutama produk makanan yang tidak dapat bertahan dalam jangka panjang. Penampilan kemasan juga sangat penting untuk membuat produk lebih menarik perhatian konsumen,” ujar Michael Jusanti, CEO dan Co-Founder FlexyPack.

Hadir sejak tahun 2020, FlexyPack telah memproduksi jutaan kemasan untuk ribuan pemilik bisnis dari segala ukuran usaha. Mulai dari UKM hingga perusahaan besar dari segala industri di Indonesia yang ingin kualitas produknya terjaga dan dikemas dengan baik dengan kemasan yang berkualitas.

Dengan kapasitas produksi yang besar, FlexyPack siap untuk mendukung jutaan UKM agar dapat memiliki kemasan efektif dengan harga terjangkau. Tak hanya membantu dalam memproduksi kemasan saja, FlexyPack juga melengkapi layanannya dengan memberikan konsultasi pada klien untuk mendapatkan tipe dan desain khusus untuk produk yang akan dijual.

Leonard Theosabrata selaku Direktur Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Smesco Indonesia mengungkap bahwa pelaku UKM di Indonesia didominasi oleh UKM level mikro. Sehingga, UKM perlu dibantu dan diberikan pilihan kemasan yang lebih variatif agar mampu memenuhi standar, baik skala nasional maupun internasional.

Smesco juga telah melakukan pelatihan dan pendampingan seperti terkait promosi dan branding, termasuk kemasan agar para UKM mampu mengenal teknik kemasan modern dan penerapan desain, serta branding yang efektif untuk meningkatkan akses pasar dan daya saing.

“Pengembangan kemasan telah mampu mendidik para UKM untuk melakukan sistem produksi yang lebih higienis dan lebih bertanggung jawab. UKM sering kali terbentur akan MOQ atau pemesanan dengan kuantitas minimum. Sebab itu, kami berharap FlexyPack bisa menjangkau lebih banyak lagi UKM terutama di daerah agar mereka dapat better packaging solution,” tegas Leonardo.

FlexyPack memiliki pemesanan dengan kuantitas minimum (MOQ) yang sangat rendah, yakni mulai dari 100 kemasan dan harga yang sangat terjangkau mulai dari Rp 299. Penyediaan minimum pemesanan yang sangat rendah dengan harga terjangkau ini mampu berguna untuk membantu para UKM yang tidak dapat memiliki kemasan fleksibel berkualitas full color juga minimum pemesanannya harus dengan jumlah besar.

“Kami menyediakan berbagai macam jenis bahan, bentuk dan ukuran dan kemasan fleksibel yang dapat disesuaikan dengan produk dan kebutuhan dari setiap pelaku UKM,” tutur Denny Winoto, CTO dan Co-Founder FlexyPack

Di sisi lain, proses produksi yang lebih cepat yang ditawarkan FlexyPack juga menjadi faktor penting untuk membantu UKM agar lebih cepat memasarkan produk dan menjadikan manajemen arus khas yang lebih baik.

“Setiap kemasan menggunakan bahan berkualitas yang dicetak, didesain, dan diproduksi dengan mengedepankan teknologi terbaik. UKM harus didistribusi dengan peran teknologi, terutama dalam hal kemasan agar bisa naik kelas untuk bersaing di kandang sendiri dan pasar global,” tutup Denny.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS