Fokus Pada Kemasan Makanan, 3M Pakai Teknologi MDS

marketeers article
Side view of a smiling blonde worker taking a tomatoes in supermarket

Data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), terdapat sekitar 20 juta kasus keracunan makanan. Keamanan pangan harus dilakukan secara tepat pada proses memasak dan pengawetan makanan untuk melindungi konsumen dari potensi penyakit.

Peran teknologi kemudian menjadi sangat penting, terutama dalam hal kemasan makanan sehingga memastikan efektivitas pengendalian keamanan pangan. 3M pun menggunakan Molecular Detection System (MDS) untuk meningkatkan kualitas pangan.

Memanfaatkan kombinasi teknologi terkini yaitu Isothermal DNA Amplification dan Bioluminescence Detection, MDS dari 3M merupakan alat uji yang dapat mendeteksi bakteri pada makanan seperti pemeriksaan bahan makanan terhadap kandungan bakteri patogen.

3M mengklaim teknologi MDS yang mereka gunakan dapat memberikan hasil pengujian dengan resolusi yang jauh lebih tinggi dalam satu tes tunggal, dan dapat memberikan informasi yang bisa segera ditindak lanjuti.

Lembaga U.S. Department of Agriculture Food Safety and Inspection Service (USDA FSIS) telah memilih MDS dari 3M sebagai metode utama yang akan digunakan untuk deteksi Salmonella dan Listeria monocytogenes, dua organisme patogen utama yang mengancam produksi dan pemrosesan makanan.

Selain itu, MDS terbukti mampu menurukan penggunaan air dan energi serta menghasilkan sampah padat dan limah CO2 yang sangat sedikit jika dibandingkan dengan metode pengujian konvensional.

Saat ini, MDS dari 3M telah digunakan di berbagai perusahaan produk konsumer di bidang food & beverages, FMCG, dan banyak lainnya.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related

award
SPSAwArDS