Sebagai brand yang baru meluncur pada Oktober 2018, Realme menjadi salah satu pemain yang tidak bisa dipandang sebelah mata oleh para pesaingnya di Indonesia. Pergerakannya pun cukup agresif. Bagaimana tidak, hanya beberapa bulan saja, Realme sudah meluncurkan empat produk di empat segmen berbeda. Lalu bagaimana dengan tahun ini? Berikut fokus strategi mereka untuk tahun ini.
“Mengusung tagline Power Meets Style, kami membidik konsumen anak muda Indonesia. Dari data penjualan kami, 65% konsumen kami adalah mereka yang berumur 30 tahun,” ujar Josef Wang, SE Asia Marketing Director Realme Mobile Telecommunications saat berdiskusi dengan media di Jakarta, Rabu (9/1/2019).
Saat ini, Realme tengah bermain di empat segmen berbeda, yakni segmen smartphone budget melalui Realme Series, entry level dengan C Series, Pro Series sebagai flagship untuk anak muda dengan harga yang terjangkau, dan U Series yang fokus ke milenial pecinta selfie.
Realme yang baru berumur beberapa bulan ini pun memiliki dua fokus aktivitas marketing, yakni membangun awareness dan meluncurkan lebih banyak lagi produk. Harapannya, mereka semakin dikenal dan produknya bisa diterima di pasar Tanah Air. Untuk menyukseskan misinya tersebut, Josef menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan beberapa riset terkait konsumen Indonesia.
Dalam temuannya, konsumen Indonesia khususnya anak muda sangat melihat chipset yang digunakan oleh sebuah smartphone. Pertimbangan ini menduduki alasan pertama konsumen memilih sebuah smartphone. Selanjutnya, target konsumen Realme mencari kualitas kamera, baik depan maupun belakang.
Dua alasan ini pun mengalahkan keberadaan service center dan harga jual kembali sebuah smartphone. Meski begitu, bukan berarti Realme mengesampingkan layanan purna jual mereka. Hingga saat ini, Realme telah memiliki sekitar 117 service center di seluruh Indonesia.
“Kami sering melakukan riset mengenai konsumen Indonesia. Seperti ketika kami melakukan face-to-face dengan konsumen Realme U1,” jelas pria yang baru genap berumur 33 tahun ini.
Ke depan, Realme yang banyak membidik konsumen muda, akan memfokuskan aktivitas marketing mereka ke dunia kampus. Mereka pun akan masuk ke berbagai universitas di negeri ini.
Membuka Realme Store
Memiliki 1.900 distributor dan 4.800 offline store, Realme pun berniat membangun beberapa Realme Store sepanjang tahun 2019. Mereka pun akan fokus di beberapa kota besar.
“Indonesia adalah pasar terbesar kedua setelah India dan pasar terbesar di wilayah Asia Tenggara. Kami punya perhatian besar di sini,” ujar Josef.
Bukan hanya Realme Store, Josef pun membuka berbagai kemungkinan investasi lainnya, salah satunya adalah pusat riset dan pengembangan. Josef menyebutkan, Realme yang telah memiliki enam R&D center yang tersebar di beberapa negara, bukan tidak mungkin akan membuka juga di Indonesia. Tentu, hal itu bisa terjadi jika ada kebutuhan.
Editor: Sigit Kurniawan