Penggunaan mobil listrik perlu ditunjang oleh fasilitas isi ulang baterai yang memadai. Ford menilai salah satu fasilitas yang telah memadai dari aspek kapasitas dan cakupan jaringan adalah fasilitas milik Tesla, yakni Tesla Superchargers.
Dikutip dari Car and Driver pada Kamis (1/2/2024), anggapan itu pun membuat Ford memutuskan untuk melakukan ubahan charge port atau soket isi ulang baterai.
Saat ini, sejumlah produk mobil listrik dari Ford hadir dengan soket combined charging system (CCS). Agar bisa menggunakan charging station milik Tesla, maka Ford akan mengubah soket CCS itu dengan soket North American charging standard (NACS).
BACA JUGA: Ekspansi, Ford Buka Diler di Samarinda untuk Sasar Sektor Komoditas
Rencananya, ubahan itu dimulai diterapkan di seluruh produk Ford pada 2025. Akan tetapi, agar ubahan ini bisa berdampak dengan lebih menyeluruh, maka Ford juga memberikan perhatian khusus bagi konsumen yang telah melakukan pembelian produk sebelum 2025.
Perhatian itu sendiri diwujudkan lewat pemberian adaptor secara gratis. Dengan adaptor itu, maka pengguna electric vehicle (EV) dari Ford yang masih menggunakan soket CCS tetap bisa melakukan isi ulang baterai di Tesla Superchargers.
Strategi ini sendiri dilakukan agar pengguna Ford menjadi merasa lebih nyaman. Pasalnya, Tesla Superchargers merupakan fasilitas dengan kemampuan isi ulang yang sangat cepat dan telah tersebar di berbagai wilayah di Amerika Serikat (AS).
BACA JUGA: Fasilitas Isi Ulang Baterai Tesla di AS Diakusisi British Petroleum
Langkah ini juga dianggap lebih efisien jika dibandingkan dengan keharusan Ford untuk membangun fasilitas fast charging secara mandiri.
Secara produk, Ford sendiri telah memasarkan sejumlah EV, yakni Mustang Mach-E dan F-150 Lightning. Mustang Mach-E sendiri merupakan mobil listrik SUV dengan daya jelajah hingga 500 kilometer dan mampu melesat dari 0 hingga 100 kilometer/jam dalam 3,5 detik.
Selanjutnya, F-150 Lightning merupakan EV dalam format pick-up double cabin dengan daya jelajah hingga 500 kilometer dan bisa berakselerasi dari 0 hingga 100 kilometer/jam dalam 4 detik.
Ford sendiri memilih untuk mengawali langkah elektrifikasi lewat kedua produk itu karena Ford ingin fokus untuk menggarap pasar di AS yang sangat gemar dengan kendaraan SUV dan double cabin.
Editor: Ranto Rajagukguk