Dalam acara coffee talks #NgobrolUKM pada Selasa (19/11/2019) yang diadakan oleh Paxel, Nanik Soelistiowati atau biasa disapa Bu Nanik, pendiri Pisang Goreng Madu Bu Nanik, mengajak UKM di Indonesia untuk tidak takut melebarkan bisnisnya sampai keluar daerah. Menurut Nanik, para pelaku UKM di Indonesia tidak perlu takut untuk ekspansi, asal dihitung dengan cermat dan berkolaborasi dengan partner yang tepat.
Bu Nanik pun sedikit menceritakan mengenai pengembangan usaha pisang goreng madunya. Ia mengatakan permintaan konsumen luar kota akan Pisang Goreng Bu Nanik yang semakin tinggi membuat Bu Nanik memberanikan diri untuk ekspansi usaha keluar Jabodetabek. Ia mengaku perlu waktu 12 tahun untuk akhirnya memutuskan ekspansi keluar daerah.
“Paxel membantu saya untuk mewujudkan rencana ekspandi keluar daerah. Tadinya, tidak terpikir bagaimana pisang goreng saya bisa sampai ke Surabaya malah Bali, dalam kondisi yang masih baik,” ujar Bu Nanik.
Pada awalnya usaha Pisang Goreng Bu Nanik didirikan untuk membuat cemilan enak dan manis namun masih bisa dikonsumsi oleh penderita diabetes. Bu Nanik pun berinisiatif untuk mengganti gula dengan madu.
“Rasa pisang madu pun lebih enak dan lebih renyah. Di awal berjualan, sangat susah meyakinkan konsumen karena penampilannya yang tidak menarik. Bahkan, banyak yang menolak tester karena dikirang makanan gosong. Makanya pisang goreng madu saya sebut ‘Si Hitam Manis’,” tambahnya.
Setelah memulai ekspansinya, penjualan Bu Nanik pun meningkat hingga 33% per harinya. Sebelumnya, dalam sehari Bu Nanik biasa mengirimkan tiga ton pisang mentah. Saat ini pun Pisang Goreng Bu Nanik dapat dinikmati di 12 kota di daerah Jawa hingga Bali.
“Bisnis harus ada tujuan dan tujuan bukan hanya keuntungan. Tanyakan pada diri sendiri mengapa harus ekspansi? Siapa yang akan menjadi eksekutornya? Siapa yang akan paling diuntungkan? Apa strategi yang akan diterapkan agar berhasil?” komentar Johari Zeiun, Executive Advisor Paxel.
Editor: Eko Adiwaluyo