Franchise adalah sesuatu yang menarik dan makin populer karena terus berkembang di Indonesia. Pengusaha atau calon pengusaha banyak yang tergoda menggunakan skema bisnis ini untuk memulai bisnisnya.
Lantas, sebenarnya apa yang dimaksud dengan franchise?
Memahami Franchise
Franchise adalah opsi menarik ketika sebuah bisnis ingin meningkatkan market share atau jangkauannya dengan biaya yang lebih minim. Franchise merupakan sejenis lisensi yang memberikan akses kepada franchisee ke berbagai informasi bisnis, merek dagang, sistem harga dan usaha, produk, hingga teknik pemasaran dari franchisor. Hal itu memungkinkan franchisee menjual produk atau layanan di bawah nama franchisor.
Mungkin akan lebih dipahami lagi, franchise adalah jenis bisnis yang dimiliki dan dioperasikan individu (franchisee). Akan tetapi, ia membeli merek serta diawasi perusahaan yang jauh lebih besar (franchisor).
Sebelum Anda tertarik lebih jauh pada skema bisnis ini, ada baiknya memahami sejumlah istilah yang ada di sekitarnya.
BACA JUGA: Kadin: Bisnis Waralaba Diperkirakan Tumbuh 5% pada 2022
Franchisor
Orang atau perusahaan yang memberikan franchisee hak untuk melakukan bisnis di bawah merek dagang atau nama dagang mereka.
Franchisee
Orang atau perusahaan yang mendapat hak dari pemilik franchise untuk melakukan bisnis di bawah merek dagang atau nama dagang mereka.
Franchise Fee
Biaya yang dikenakan oleh franchisor kepada franchisee untuk memulai beroperasi dengan menggunakan nama dan merek dagang serta menggunakan informasi milik mereka.
BACA JUGA: Kenapa Bisnis Franchise Masih Diminati
Royalty Fee
Pembayaran rutin yang dilakukan franchisee kepada franchisor. Nilai dari pembayaran ini biasanya berdasarkan persentase dari penjualan kotor.
Franchise Disclosure Document (FDD)
Dokumen ini memberikan informasi yang diperlukan untuk mengetahui apakah franchise ini tepat bagi Anda. Dokumen ini mengungkap informasi yang terperinci mengenai sistem franchise dan pemiliknya.
In-House Financing
Banyak franchisor yang menawarkan opsi pembiayaan in-house untuk calon franchisee. Opsi ini dapat menutupi biaya seperti inventaris dan peralatan.
Third-Party Financing
Pembayaran ini memungkinkan franchisee mendapatkan pembiayaan dari tempat lain. Misalnya saja bank atau sumber pembiayaan khusus.
Editor: Ranto Rajagukguk