Bursa karbon Indonesia secara resmi diluncurkan di Indonesia, dengan volume emisi yang diperdagangkan, yaitu 459.914 ton CO2 ekuivalen. Terkait ini, PT Freeport Indonesia meminta karbon di Indonesia tidak dijual dengan harga yang murah.
“Jangan karena hutan kita banyak terus harganya jadi murah. Pokoknya harus adil,” kata President Director PT Freeport Indonesia Tony Wenas di SAFE 2023, seperti dikutip dalam siaran persnya, Rabu (27/9/2023).
Sangat disayangkan jika karbon yang diperdagangkan di Indonesia dijual dengan harga yang murah. Pasalnya, negara maju yang tidak memiliki hutan saja, menjual karbonnya seharga US$ 100.
Sementara itu, saat membeli di Indonesia, harganya hanya US$ 10. Selain itu, menurutnya pemerintah harus mendorong perdagangan bursa karbon agar pasarnya ramai peminat.
Dorongan tersebut bisa dilakukan dengan membuat perdagangan karbon menjadi nyaman, yang didukung oleh infrastruktur yang baik.
BACA JUGA: BEI Resmi Terima Izin Operasi Bursa Karbon Indonesia
“Jadi semakin bisa dipertanggungjawabkan, semakin terbuka dan nantinya akan semakin banyak yang trading di situ,” ujar Tony.
Dia berharap trading dalam bursa karbon diminati agar mendatangkan nilai yang lebih tinggi. Dengan begitu, infrastruktur di perdagangan karbon benar-benar dapat diperhatikan dan market-nya harus bisa dirasa nyaman oleh para pembeli.
Sementara itu, Head of Kadin Net Zero Hub Dharsono Hartono menjelaskan perlu dilakukan kerja sama dengan berbagai pihak dalam mendorong dekarbonisasi. Selain itu, transparansi juga diperlukan untuk menyukseskan ekonomi karbon.
“Namanya karbon itu tidak dapat dirasakan, sehingga kita harus punya governance yang benar. Kita harus sama-sama kolaborasi dan harus siap menerima bahwa standar kita mungkin untuk sementara belum diakui. Tapi enggak apa-apa, kita pelan-pelan lalu perlu mengikuti standar internasional,” tutur Dharsono.
BACA JUGA: Jokowi Ungkap Potensi Bursa Karbon Indonesia Capai Rp 3.000 Triliun
Sebagai informasi, Bursa Karbon Indonesia adalah platform penting dalam upaya mengendalikan emisi karbon dan mengatasi perubahan iklim di Indonesia. Ini adalah tempat saat perusahaan dapat membeli dan menjual izin emisi karbon dalam rangka mencapai target pengurangan emisi.
Bursa karbon membantu mendorong perusahaan untuk mengurangi polusi karbon mereka, sambil memberikan insentif ekonomi untuk berinvestasi dalam teknologi ramah lingkungan. Selain itu, hal tersebut juga memberikan peluang bagi proyek-proyek lingkungan yang dapat mendapatkan pendanaan dari penjualan izin emisi karbon.
Melalui Bursa Karbon Indonesia, negara ini dapat berperan aktif dalam mengatasi isu perubahan iklim secara global dan menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Editor: Ranto Rajagukguk