Future market atau pasar berjangka adalah pasar keuangan berupa kontrak standar untuk membeli atau menjual aset tertentu pada tanggal tertentu di masa depan. Kontrak-kontrak ini melibatkan pembeli dan penjual yang sepakat untuk membeli atau menjual aset pada harga yang ditentukan pada tanggal kedaluwarsa kontrak.
Future market biasanya digunakan oleh pedagang dan investor untuk mengelola risiko, memperoleh keuntungan, dan mengambil posisi pada pergerakan harga aset. Beberapa aset yang diperdagangkan di pasar berjangka termasuk komoditas seperti minyak, gas alam, dan bijih besi, serta instrumen keuangan seperti saham, indeks saham, serta mata uang.
Pasar berjangka dapat berisiko tinggi dan kompleks, karena perdagangan dengan leverage dan kontrak berjangka yang tergantung pada pergerakan harga aset yang mendasarinya. Oleh karena itu, para pedagang dan investor harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang pasar berjangka dan risikonya sebelum memasuki pasar ini.
BACA JUGA: Mengenal Generasi Z untuk Future Marketing
Apa perbedaan kontrak berjangka dengan opsi?
Perbedaan antara kontrak berjangka dan opsi terletak pada hak dan kewajiban yang dimiliki oleh para pihak yang terlibat dalam kontrak tersebut.
BACA JUGA: Mengenal Generasi Z Lebih Jauh untuk Future Marketing
Kontrak berjangka adalah perjanjian untuk membeli atau menjual suatu aset pada tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang telah disepakati sekarang. Para pihak yang terlibat dalam kontrak berjangka memiliki kewajiban untuk melaksanakan transaksi pada tanggal yang telah ditentukan dan dengan harga yang telah disepakati, meskipun kondisi pasar telah berubah pada saat tanggal tersebut tiba.
Sementara itu, kontrak opsi memberikan hak kepada pemegang opsi untuk membeli atau menjual suatu aset pada tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang telah disepakati sekarang. Pemegang opsi memiliki hak, namun tidak memiliki kewajiban, untuk melaksanakan transaksi pada tanggal yang telah ditentukan dan dengan harga yang telah disepakati.
Sementara itu, penjual opsi memiliki kewajiban untuk membeli atau menjual aset jika pemegang opsi memutuskan untuk melaksanakan haknya. Dalam hal risiko, kontrak berjangka lebih berisiko daripada opsi karena para pihak yang terlibat memiliki kewajiban untuk melaksanakan transaksi pada tanggal yang telah ditentukan, sedangkan opsi memberikan hak kepada pemegang opsi untuk melaksanakan transaksi atau tidak.
Oleh karena itu, kontrak berjangka digunakan oleh para pelaku pasar yang cenderung lebih berani mengambil risiko, sementara opsi digunakan oleh para pelaku pasar yang lebih konservatif.
Editor: Ranto Rajagukguk