Bukan hal mudah menjalani bisnis asuransi di Indonesia, pasalnya angka penetrasi asuransi di sini masih terhitung rendah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menemukan, dari 100 penduduk Indonesia hanya sebelas orang yang memiliki polis Asuransi. Di sisi lain, hal ini merupakan peluang besar. Untuk bermain di pasar ini, FWD Life punya cara tersendiri. Lantas, seperti apa taktik efektif bisnis asuransi versi FWD Life?
Para pelaku industri asuransi terus mengupayakan solusi untuk lebih memasyarakatkan asuransi, tak terkecuali FWD Life. Wakil Direktur Utama FWD Life Rudi Kamdani mengatakan ada sejumlah poin yang menjadi konsentrasi mereka dalam meluncurkan strategi berbisnis asuransi.
Jadikan Nasabah Sebagai Sahabat
Hal pertama yang dilakukan FWD Life adalah memposisikan diri sebagai “sahabat” bagi nasabah mereka. “Ketika kita ingin mengubah persepsi bahwa asuransi hanya hadir saat terjadi risiko (sakit atau meninggal dunia) dan komunikasi antara perusahaan asuransi dan nasabah terjadi saat membeli asuransi, membayar premi dan melakukan proses klaim, maka kita harus lebih dulu menjadi sahabat bagi nasabah,” ungkap Rudi kepada Marketeers beberapa waktu lalu.
Photo Credits: FWD LifePasalnya, ketika FWD Life berhasil menjadikan para nasabah sebagai sahabat maka mereka dapat mengenal lebih jauh letak passion dan hobi dari nasabah tersebut.
“Kami melakukan survei terkait seperti apa hobi dan passion nasabah, apakah travel, culinary, sport, music, fashion atau Book & Movie,” tutur Rudi. Setelah mengatahui jawaban dari pertanyaan ini, mereka pun dapat melaju ke strategi berikutnya.
Bermain dengan Hobi dan Passion
FWD Life nampak berkonsentrasi meng-highlight hobi dan passion sebagai konsentrasi komunikasi produk mereka. Pendekatan ‘celebrate living’ tidak hanya terlihat dalam komunikasi brand, melainkan terefleksikan pula pada produk mereka. Pada tahun 2015, FWD Life meluncurkan produk asuransi kecelakaan diri (personal accidents) berbasis hobi dan passion yang dinamakan BEBAS AKSI.
Photo Credits: FWDFWD mengklaim diri sebagai yang pertama meluncurkan produk asuransi yang meng-cover berbagai kegiatan olahraga berisiko tinggi (bungy jumping, diving, dan lain-lain) yang biasanya menjadi pengecualian dalam asuransi. Kemudian pada tahun 2017, seluruh produk asuransi jiwa yang dimiliki oleh FWD Life telah memberikan perlindungan terhadap berbagai kegiatan olahraga berisiko tinggi melalui inisiatif ‘less exclusion.’ “Itu merupakan penyederhanaan dan pengurangan bahasa pada syarat dan ketentuan pengecualian dari polis asuransi FWD Life sehingga isi ketentuan tersebut lebih mudah dipahami nasabah,” jelas Rudi.
Integrated Omnichannels
Usai melakukan kedua hal di atas, FWD Life mendukung promosi produk mereka melalui kegiatan promosi integrated omnichannels. FWD Life melakukan pendekatan penjualan multichannel guna memberikan pengalaman yang terintegrasi bagi nasabah.
“Terlebih saat menuju pada kanal penjualan atau jalur distribusi. Saat ini konsumen dapat melakukan belanja online dari desktop, perangkat mobile, telepon, ataupun dapat datang ke kantor FWD Life dengan proses yang baik,” tutur Rudi.
Photo Credits: Brand BuffetJanuari lalu, FWD Life meluncurkan aplikasi mobile FWD MAX yang dikatakan Rudi hadir layaknya sahabat bagi nasabah. Dengan pendekatan yang sesuai dengan lifestyle, aplikasi dengan berbagai fitur ini diharapkan dapat membantu meningkatkan penetrasi asuransi karena menawarkan tiga manfaat utama (Support, Information, Protection)
“FWD MAX mencoba memberikan ketiga hal ini kepada nasabah kami. Support kami berikan dalam bentuk penawaran menarik di lebih dari 70 merchants ternama yang tersebar di lebih dari 500 outlets untuk mendukung kebutuhan lifestyle dan passion masyarakat. Kami juga mencoba memberikan informasi terkait kebutuhan lifestyle dan passion mereka yang pada akhirnya didukung melalui perlindungan asuransi yang kami berikan dengan cara yang mudah dan cepat melalui online,” ungkap Rudi.
Hasil Positif
Hasilnya, Rudi mengaku FWD Life berhasil meningkatkan brand awareness mereka dari 22% pada akhir 2016 menjadi 31% pada akhir 2017. Demikian pula dengan brand engagement. Rudi mengaku hal ini sejalan dengan komitmen mereka untuk menjadi sahabat bagi nasabah.
“Tak ketinggalan, kami juga berhasil mencatatakan pertumbuhan total premi yang positif. Pada tahun 2017, FWD Life mencatat pertumbuhan 3,2 kali lipat dibandingkan dengan pencapaian tahun 2016. Ini merupakan salah satu buah dari berbagai kegiatan yang telah kita lakukan sejak awal FWD Life berdiri,” terang Rudi.
Editor: Sigit Kurniawan