Gagasan Ilumni FEB UI untuk Bangsa dalam Buku Indonesia 2045

marketeers article

Indonesia  termasuk dalam kategori negara berkembang. Dilihat dari beberapa aspek, meliputi ekonomi, teknologi, manufaktur, demografi dan lain sebagainya, Indonesia masih harus berjuang untuk menjadi negara maju.

Presiden Joko Widodo merencanakan agar Indonesia bisa menjadi negara maju pada tahun 2045, tepatnya 100 tahun setelah kemerdekaan Indonesia. Demi mencapai hal itu, Indonesia memerlukan kerangka pembangunann yang berbasis inovasi. Akan tetapi, inovasi seperti apa yang dapat dilakukan oleh masyarakat Indonesia, serta bahan baku apa yang perlu di siapkan agar Indonesia dapat menuju Indonesia Emas 2045?

Menjawab hal tersebut, Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI meluncurkan buku berjudul Indonesia 2045, Gagasan Ekonom Milienial Melihat Masa Depan. Buku ini sebagai wujud sumbangsih pemikiran-pemikiran dari 15 ekonom dan praktisi muda  FEB UI terhadap pembangunan ekonomi di masa depan.

Selain itu, buku ini juga membahas mengenai peran inovasi dan teknologi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di jangka panjang menurut pandangan para alumni dengan berbagai latar belakang pekerjaan dan bidang yang berbeda. Diharapkan, ada kesinambungan pemikiran dari para penulis, sehingga mereka dapat berkontribusi terhadap Indonesia.

Tulisan di dalam buku ini mengulas potensi, manfaat, upaya hingga tantangan dalam pengembangan inovasi. Secara keseluruhan, buku ini akan mengelaborasi inovasi kedepan dalam sepuluh bidang kehidupan sehari-hari, yakni bidang perbankan dan keuangan, manufaktur, perkotaan, agrikultur dan perdagangan, pendidikan dan perkejaan, lingkungan, kesehatan, rekreasi dan pariwisata, serta institusi dan kelembagaan.

Destry Damayanti, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia dan Ketua Umum ILUNI FEB UI mengatakan bahwa generasi milenial merupakan modal utama dari keberhasilan pembangunan sebuah bangsa. Dilihat dari struktur demografi, 53% penduduk Indonesia adalah gen z dan generasi milenial.

“Indonesia tentu punya potensi yang sangat besar untuk menggoncang dunia. Potensi itu datang dari para generasi milenial dan gen Z untuk bisa mewujudkan mimpi dan harapan Indonesia agar Indonesia bisa menjadi negara maju dan lepas dari jebakan middle income country,” sahut Destry.

Selain itu, Destry juga memaparkan bahwa generasi milenial zaman ini optimistis terhadap perbaikan Indonesia. Mereka sadar dan terbuka mengenai perkembangan teknologi, sadar akan keuangan, dan memiliki minat yang tinggi untuk berwirausaha.

Kemajuan perekonomian suatu negara tentunya tidak selalu mengenal teknologi baru saja, namun juga disertai dengan inovasi. Melalui inovasi, masyarakat Indonesia dapat bergerak dari middle income menjadi high income country.

“Inilah tantangan bagi Indonesia. Bagaimana kita bisa melompat jauh, sehingga bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.  Kita harus siap dengan teknologi baru, inovasi solutif, dan pemain-pemain baru. Itu semua akan dibahas secara tuntas di buku ini,” jelas Destry.

Selanjutnya, sebagai salah satu penulis yang ikut berkontribusi dalam buku ini, Sri Mulyani, Menteri Keuangan Republik Indonesia mengatakan bahwa ada beberapa aspek yang belum dibahas. Pertama, mengenai pendidikan. Padahal aspek ini sangat penting untuk dibahas.

“Banyak aspek bagaimana kita harus mereformasi pendidikan, karena kita melihat isu yang ada di middle income country adalah mengenai sumber daya manusia (SDM).  Bagaimana kita desain pendidikan, terlebih saat pandemi. Karena generasi yang menghadapi pandemi akan menjadi pemimpin di 2045 mendatang,” tegas Sri.

Kedua, mengenai isu lingkungan. Sri mengatakan bahwa belum ada yang membahas mengenai climate change. padahal, dampak dari isu ini sendiri sudah dirasakan sekarang oleh Indonesia. Apalagi, Indonesia adalah negara kepulauan, ini menjadi ancaman.

“Kita lihat tahun 2040-2050, jika dunia tidak mampu menciptakan pembangunan dengan net zero admission, maka dunia akan mengalami suhu temperature yang naik, dan itu sudah dirasakan dampaknya sekarang oleh kita. Ini menjadi masalah yang relevan,” tambah Sri.

Terakhir, Sri juga berharap dengan adanya buku ini dapat menjadi area pemikiran bersama untuk mewujudkan kolaborasi. Sri mengatakan bahwa buku ini banyak memakai isu Korea Selatan yang bisa menjadi negara maju akibat kolaborasi bersama pemerintah dan industri, baik dari sisi akademik, juga pendidikan.

“Buku ini merupakan sumbangan dari para milenial. Ini adalah langkah awal yang baik. Semoga buku ini bisa mengawal Indonesia menjadi harapan para pendiri bangsa, yaitu negara yang makmur dan ikut menjaga perdamaian dunia berdasarkan keadilan sosial dan perdamaian abadi,” tutup Sri.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related