Samsung baru saja mengumumkan peningkatan besar pada lini Galaxy Watch dengan memboyong Galaxy AI ke dalamnnya. Galaxy AI adalah kecerdasan buatan (AI/Artificial Intelligence) buat Samsung yang dibasiskan dari Gemini, AI buatan Google.
Pembaruan ini dirancang untuk meningkatkan pengalaman pengguna dengan menyediakan berbagai fungsi baru yang lebih canggih dan personal.
Dari laporan MobileSyrup (30/5/2024), dengan integrasi Galaxy AI, Galaxy Watches kini dapat memberikan saran kesehatan yang lebih akurat dan personal. Teknologi ini memungkinkan jam tangan pintar Samsung untuk memantau pola tidur, aktivitas fisik, dan tingkat stres pengguna secara lebih mendalam.
AI juga dapat memberikan rekomendasi yang dipersonalisasi untuk membantu pengguna mencapai tujuan kebugaran mereka.
BACA JUGA: Samsung Pastikan Galaxy AI Masuk Lini Wearables
Selain itu, fitur AI terbaru ini juga akan meningkatkan kemampuan asisten suara pada Galaxy Watches. Pengguna dapat menikmati interaksi yang lebih alami dan respons yang lebih cepat saat menggunakan perintah suara. Hal ini diharapkan dapat membuat penggunaan jam tangan pintar menjadi lebih intuitif dan efisien.
Samsung juga menambahkan kemampuan analisis data yang lebih baik untuk membantu pengguna memahami kesehatan mereka dengan lebih baik. Misalnya, jam tangan pintar akan dapat menganalisis data kesehatan dalam jangka waktu yang lebih panjang dan memberikan wawasan yang lebih mendalam.
BACA JUGA: Baru Dirilis, Fitur Galaxy AI akan Berbayar pada 2025
Pembaruan ini merupakan bagian dari upaya Samsung untuk tetap kompetitif di pasar perangkat wearable yang semakin berkembang. Dengan menggabungkan teknologi AI terbaru, Samsung berharap dapat memberikan nilai tambah bagi penggunanya dan menarik lebih banyak konsumen untuk beralih ke ekosistem Galaxy.
Informasi lebih lanjut mengenai pembaruan fitur ini akan segera diumumkan oleh Samsung. Untuk sementara ini, pengguna yang berada di Amerika Serikat dan Korea Selatan bisa ikut beta program untuk menjajal fitur Galaxy AI di Galaxy Watch terlebih dulu.
Editor: Eric Iskandarsjah