Mengusung tema Cerdas Finansial, Perpajakan, dan Teknologi, Fintax Fair 2019 siap digelar pada 17-18 Januari 2019 di Assembly Hall Menara Mandiri. Gelaran ini dirancang untuk menggali berbagai ilmu yang diperlukan dan solusi teknologi yang dibutuhkan dalam membangun sebuah bisnis.
Penelitian dari Universitas Tennessee pada 2013 menemukan, 25% bisnis menemui kegagalan setelah satu tahun, dan 35% dari total yang berhasil di tahun pertama akan  kembali menemui kegagalan setelah tahun kedua. Kegagalan menjadi lebih besar lagi di tahun ketiga, yaitu sebesar 44%.
Artinya, jika ada 10 bisnis, maka hanya akan ada 2-3 bisnis saja  yang akan bertahan setelah tahun ketiga. Berupaya menjawab tantangan ini, Fintax Fair 2019 mencoba mengangkat teknologi sebagai isu untuk membantu para pengusaha muda lebih kreatif dan inovatif dalam menjalankan bisnis.
“Fintax Fair 2019 hadir untuk memberikan dukungan dari segi edukasi dengan menggandeng sejumlah praktisi dan profesional yang dapat memberi berbagai insight​penting. ​Selain itu , ​para pengusaha juga bisa mendapatkan solusi nyata melalui teknologi dan inovasi terkini yang akan ditampilkan untuk mendukung perkembangan usaha mereka,” jelas ​Teguh Harapan, CMO PT Harmoni Solu​​si Bisnis selaku ​​Organizer di Fintax Fair 2019​​.
Selain memberikan wawasan dan solusi inovasi teknologi terbaru bagi para perintis bisnis,  Teguh mengatakan Fintax Fair 2019 juga menawarkan sesi “Tax Fair” yang memungkinkan pelaku bisnis melakukan sesi konsultasi pajak secara gratis dengan lebih dari 20 konsultan berlisensi untuk pelaksanaan kewajiban pajak usaha mereka.
Adapun sejumlah pembicara yang akan hadir meliputi, Direktur Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi ​Iwan Djuniardi, Motivator Merry Riana, Founder Center For Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo, World Top Certified Coach CEO &amp; Master Coach of GRATYO Yohanes G. Pauly, Founder Business Wisdom Institute &amp; Host ‘Business Wisdom’ di PASFM Tanadi Santoso, Founder &amp; Director ZAP Finance​Prita H. Ghozie, dan masih banyak lagi.
“Perjalanan bisnis kerap terhenti sebelum berkembang karena framework yang kurang kokoh, yaitu dari segi finansial, perpajakan, ataupun investasi teknologi yang ternyata kurang baik. Saya akan bercerita tentang cara saya memulai bisnis, dan apa saja yang telah saya lakukan agar bisnis tidak hanya bertahan, namun juga terus berkembang walau terjadi banyak perubahan pada landscape bisnis yang selama ini saya jalankan,” ujar Tanadi Santoso, Founder Business Wisdom Institute​​.
&nbsp;
Editor: Eko Adiwaluyo

Gali Pengetahuan Kewirausahaan di Fintax Fair 2019

Related