Gandeng 27 BUMN, Bahana Bentuk Private Investment Fund untuk Infrastruktur

marketeers article
Komitmen pemerintah untuk menyediakan dan meningkatkan infrastruktur di seluruh Indonesia masih terus bergulir. Meski beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah mengerjakan dan bahkan beberapa proyek infrastruktur telah selesai, namun pemerintah masih merasa perlu untuk menggenjotnya.
Demi bergulirnya pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas di seluruh Indonesia, Bahana Kapital Investa bersama 27 BUMN lainnya melalui dukungan kementerian BUMN sepakat membentuk perusahaan private investment fund untuk mengelola dana investasi yang dimiliki oleh sejumlah BUMN untuk selanjutnya dipakai membiayai sejumlah proyek infrastruktur yang strategis.
Bahana Kapital Investa bersama dengan Danareksa Capital yang merupakan anak usaha PT. Bahana PUI (Persero) dan PT. Danareksa (Persero) akan mengelola dana yang dimiliki oleh 8 perusahaan asuransi diantaranya Taspen, Askrindo, Asabri dan 13 dana pensiun (Dapen) di antaranya Dapen Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, Jasa Marga, Telkom dan lainnya. Pengelolaan dana tersebut akan berada di bawah pengawasan Private Investment Fund yang diharapkan akan terbentuk dalam waktu dekat.
”Untuk membawa Indonesia mampu berkompetisi dengan negara tetangga di Asia Tenggara dalam menarik minat investor asing berinvestasi di Indonesia, kita harus mampu memberikan fasilitas infrastruktur yang memadai sehingga biaya logistik dapat ditekan,” kata Marciano H Herman – Direktur Utama PT. Bahana Pembinaan Usaha indonesia (Persero) yang juga Komisaris Bahana Kapital Investa.  ”Melalui skema ini, kami meyakini percepatan pembangunan nasional bisa terlaksana sehingga geliat perekonomian akan semakin kuat kedepan,” tambah Marciano.
Pemerintah dalam anggaran 2018 mengalokasikan dana sebesar Rp 410,7 triliun untuk belanja infrastruktur, naik dari anggaran tahun lalu sebesar Rp 388,3 triliun, yang antara lain akan dipakai untuk membangun 865 km jalan baru, 25 km jalan tol, 8.695 km jembatan, penyelesaian dan lanjutan pembangunan 8 bandara.
Namun dana ini tentunya belum cukup untuk mendanai seluruh proyek strategis nasional yang membutuhkan dana yang cukup besar. Kehadiran BUMN Fund ini diharapkan mampu berpartisipasi untuk mendukung pengembangan proyek infrastruktur lainnya.
”Kehadiran investment fund ini akan menjadi salah satu solusi bagi pendanaan infrastruktur yang lebih terorganisir, sekaligus mengoptimalkan pengelolaan dana milik BUMN baik dengan berinvestasi pada proyek maupun portofolio efek,” kata Direktur Utama PT. Bahana  PUI Marciano H Herman.

Related