Bank Raya bekerja sama dengan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) untuk mendorong digitalisasi transaksi pedagang pasar tradisional di seluruh Indonesia melalui kerja sama penyediaan layanan perbankan (digital saving & digital loan). Kerja sama ini menjadi pintu untuk Bank Raya membidik transaksi digital pedagang pasar di Indonesia.
Lewat kerja sama ini, para pelaku usaha yang ada di ekosistem Asparindo bisa mengakses layanan perbankan digital lewat aplikasi Bank Raya. Asparindo saat ini telah menaungi 30 Pengelola/Perumda Pasar yang tersebar di seluruh Indonesia didominasi di area Jawa & Bali, dengan lebih dari 12 juta pedagang tradisional.
Asparindo mendorong keberlanjutan pedagang pasar tradisional agar terus memiliki daya saing di era digital.
BACA JUGA: Naik 100%, Laba Bank Raya Capai Rp 11,86 Miliar
“Pedagang pasar tradisional adalah salah satu kunci bagi pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Untuk itu, kami menyambut baik kerjasama dengan Asparindo. Karena melalui kolaborasi dengan Bank Raya, diharapkan dapat membantu menopang kegiatan transaksi non tunai di pasar tradisional, untuk meningkatkan literasi keuangan digital serta mendukung cashless society bagi pedagang pasar tradisional,” kata Ida Bagus Ketut Subagia, Direktur Utama Bank Raya dalam keterangannya, Senin (13/3/2023).
Bagus menambahkan melalui kerja sama ini, para pedagang pasar tradisional nantinya juga dapat mengakses berbagai layanan perbankan digital yang dapat dilayani oleh Bank Raya.
“Ke depannya, kami juga membidik penyaluran pinjaman produktif kepada para pedagang pasar agar dapat mengembangkan usahanya sehingga semakin banyak peluang dan kesempatan bagi para pedagang pasar untuk terus bertumbuh. Potensi bisnis kolaborasi dengan Asparindo adalah menggarap transaksi digital pasar dengan jumlah transaksi di masing-masing pasar berkisar hingga Rp 2 miliar per hari,” ujarnya.
BACA JUGA: Bidik Gig Economy, Bank Raya Gandeng Batumbu
Pada tahun 2021, kontribusi UKM terhadap PDB nasional mencapai 61,97% atau senilai Rp 8,6 triliun. Kontribusi tersebut, di antaranya disumbang oleh para para pelaku usaha di pasar tradisional di Indonesia yang menurut data BPS pada tahun 2019 mencapai 15.657 pasar tradisional.
Editor: Ranto Rajagukguk