Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mengembangkan sistem cerdas pada Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) disebut Smart Buoy. Perjanjian kerja sama ini dilakukan oleh Kepala Distrik Navigasi Kelas II Semarang, Dian Nurdiana dan Kepala Pusat Riset Elektronika, Organisasi Riset Elektronika dan Informatika, BRIN, Yusuf Nur Wijayanto, di Jakarta, Kamis (27/10/2022) .
“Kerja sama ini merupakan wujud nyata upaya yang dilakukan Kementerian Perhubungan untuk menjawab tuntutan perkembangan zaman dalam penyelenggaraan keselamatan dan keamanan pelayaran,” kata Wismantono, Kepala Biro SDM dan Organisasi Kemenhub dalam keterangan di Jakarta, Kamis (27/10/2022).
BACA JUGA: Kemenhub Siapkan Fasilitas Listrik Darat di Pelabuhan, Ini Alasannya
Perkembangan lingkungan strategis nasional dan internasional menuntut penyelenggaraan pelayaran yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peran serta swasta dan persaingan usaha, otonomi daerah, dan akuntabilitas penyelenggara negara, dengan tetap mengutamakan keselamatan pelayaran demi kepentingan nasional.
Dia mengatakan salah satu tugas yang sangat penting dalam penyelenggaraan keselamatan dan keamanan pelayaran adalah terpenuhinya kebutuhan fasilitas kenavigasian berupa SBNP, yaitu pelampung suar sesuai dengan standar yang berlaku.
BACA JUGA: Menhub Janjikan Bandara Kertajati Layani Penumpang pada November
“Hal ini telah dilaksanakan oleh Kantor Distrik Navigasi Kelas II Semarang, yang telah memiliki prototipe Pelampung Suar hasil redisain yang dikerjakan pada instalasi bengkel kenavigasian mereka, tentunya dengan mengedepankan prinsip-prinsip efektivitas, efisiensi dan nilai ekonomi tinggi,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut dari hasil redisain pelampung suar yang dilaksanakan oleh Bengkel Distik Navigasi Kelas II Semarang tersebut, maka dilaksanakan perjanjian kerja sama dengan BRIN, yakni untuk melakukan riset dan inovasi lebih lanjut dalam pengembangan Sistem Cerdas SBNP, yang secara teknis dapat meningkatkan fungsi dan nilai manfaat dalam pengoperasian SBNP.
Kepala Distrik Navigasi Kelas II Semarang Dian Nurdiana mengungkapkan redisain prototipe pelampung suar berdiameter 2,2 meter tersebut dilaksanakan oleh Bengkel Distrik Navigasi Kelas II Tanjung Emas secara mandiri, dimulai dari tahapan proses disain, manufaktur dan testing, yang dalam pelaksanaannya diinspeksi oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Cabang Semarang.
Dian mengatakan di era digitalisasi ini pengembangan SBNP harus dilaksanakan sejalan dengan roadmap e-Navigation, yang mengedepankan integrasi sistem sarana dan prasarana keselamatan pelayaran.
“Oleh karena itulah Kemenhub menggandeng BRIN untuk bersama-sama melakukan riset dan inovasi dalam mengembangkan sistem cerdas SBNP untuk mendukung keselamatan dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim,” kata Dian.