Gandeng Desainer Indonesia, Serip Hadirkan Lampu Gantung Anthurium

profile photo reporter Ratu Monita
RatuMonita
25 September 2024
marketeers article
Serip Anthurium. (Sumber: dok. Serip)

Kolaborasi brand dari lintas industri telah banyak dilakukan oleh para pelaku usaha. Tak terkecuali dengan Serip, luxury brand lighting asal Portugal yang baru saja berkolaborasi dengan desainer interior Sammy Hendramianto Syamsulhadi.

Kerja sama keduanya melahirkan mahakarya lighting Anthurium yang menakjubkan. Produk kolaborasi ini pertama kali dikenalkan dalam acara pameran The Colours of Indonesia (TCOI), di Senayan City Jakarta pada Kamis, (12/9/2024).

Mengutip dari keterangan resminya, koleksi terbaru itu terinspirasi dari tanaman hias Anthurium, yang lebih dikenal dengan nama Kuping Gajah di Indonesia.

Terbuat dari perunggu cor yang dipadukan dengan kaca sebening kristal, keanggunan lampu gantung ornamental Anthurium terpancar paripurna dengan panjang 3 m dan berat sekitar 100 kg.

Material bahan perunggu dipilih karena tidak akan berkarat, sehingga sangat cocok untuk iklim tropis dan lembab seperti di Indonesia.

BACA JUGA: Intip Potret Megah Interior Rumah Arief Muhammad di Mall Sency

Proses pembuatan chandelier Anthurium ini dimulai dengan pembuatan moulding dengan teknolgi sand-casting dari daun tanaman anthurium asli, serta membuat cetakan yang detail untuk elemen premium kaca dan perunggu.

Struktur chandelier juga dilakukan dengan teknik cetakan pasir atau sand-casting dari batang pohon asli, selaras dengan filosofi desain Serip yang mengangkat element alam dan mewujudkannya menjadi karya seni yang indah dari setiap produknya.

Perpaduan material perunggu dan kaca ini memastikan bahwa karya tersebut selaras dengan lingkungan sekitarnya serta memberikan keindahan dan keanggunan pada ruangan.

Selain itu, setiap buah lampu Serip dibuat dengan tangan oleh para seniman Serip, menjadikan Anthurium sebagai karya seni yang eksklusif.

Sammy Hendramiatno Syamsulhadi menjelaskan bahwa koleksi Anthurium ini bagus ditempatkan di ruang makan, library, living room, pantry, bathroom, atau ruang-ruang semi-private.

BACA JUGA: Lanskap Persaingan Harga dan Kualitas di Industri Desain Interior

“Salah satu hal berkesan dari kolaborasi dengan Serip ini adalah waktu yang relatif singkat, hanya sekitar delapan bulan untuk pengerjaannya,” ungkap Sammy, dikutip dari keterangan persnya.

Lebih lanjut, Sammy menambahkan, alasan ia memilih daun kuping gajah sebagai inspirasi adalah ranting dan daun merupakan salah satu karakter desain Serip yang ikonik.

“Selain itu, tanaman hias ini banyak ditemui di Indonesia, serta memiliki karakter anggun yang abadi dan tak lekang oleh waktu,” jelas Sammy.

Setelah menyelesaikan chandelier sebagai seri pertama dalam koleksi Anthurium, Sammy sedang melakukan pengembangan produk seri-seri berikutnya, antara lain wall lamp, standing lamp dan table lamp, yang diharapkan dapat selesai di awal tahun depan.

Dalam berkarya, Sammy telah berkarya bersama perusahaan konsultan desain ternama Grahacipta Hadiprana sebagai Senior Associate, sebelum mendirikan perusahaan desain pribadi SHS Associates di tahun 2013. Sosoknya dikenal dengan karakter desain klasik dan kontemporer, serta kerap menyertakan elemen budaya Indonesia ke dalam karyanya.

CEO Serip Indonesia Martin Lim menjelaskan bahwa Serip memilih Sammy sebagai mitra kolaborator karena memiliki konsep desain yang selaras dengan produk-produk Serip.

“Kami sudah mengenal Sammy dan konsep desainnya sejak 2015. Beliau juga kerap menyertakan produk-produk Serip dalam karyanya. Kami merasa ada kecocokan visi dengan Sammy, maka kami menawarkan kolaborasi ini,“ ungkap Martin.

BACA JUGA: Bersama Magnum Photo, UNIQLO Rilis Desain PEACE FOR ALL 

Martin menyatakan bahwa selain menambahkan unsur keindahan pada sebuah ruangan, setiap produk decorative lighting Serip menjadi sebuah karya seni eksklusif karena proses produksi dilakukan dengan tangan oleh para seniman.

“Menghadirkan produk Serip di dalam satu ruangan bukan hanya membeli sebuah lampu dekorasi, melainkan investasi di dalam sebuah karya seni,” papar Martin.

Didirikan pada tahun 1961, Serip memiliki spesialisasi dalam pembuatan konsep, merancang, dan produksi karya iluminasi yang terinspirasi dari alam, serta menerjemahkan keunikan elemen organik menjadi karya seni.

Di Indonesia, Serip telah hadir sejak tahun 2012, dan membuka outlet perdana di Jakarta Design Center pada tahun 2016. Produk-produk Serip telah banyak menghiasi sudut-sudut properti para pecinta seni di Indonesia, dengan klien-klien utama berada di kota Jakarta, Surabaya, Medan dan Makassar.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS