Gencar Edukasi AI, Microsoft Gelar Career Connect 2024

marketeers article
Gandeng Mitra Non Profit, Microsoft Gelar Career Connect 2024 (FOTO: Microsoft Indonesia)

Microsoft kini makin gencar dalam melakukan edukasi terhadap AI (Artificial Intelligence/AI). Di Indonesia, upaya ini dilakukan dengan menggandeng mitra nonprofit Biji-Biji Initiative, Infra Digital, dan UNDP, dan menggelar acara Career Connect 2024.

Sebelumnya, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) resmi menginvestasikan US$ 1,7 miliar atau setara Rp 27,6 triliun (kurs Rp 16.286 per US$) di Indonesia. Penanaman modal akan dilakukan selama empat tahun ke depan untuk mengembangkan infrastruktur cloud dan keterampilan kecerdasan buatan.

“Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia yang didominasi oleh kelompok usia kerja produktif, Indonesia
memiliki begitu banyak peluang untuk merealisasikan potensi nilai ekonomi digital Indonesia yang sangat besar,” kata Krishna Worotikan, Chief Financial Officer dan Diversity and Inclusion Lead Microsoft Indonesia dalam siaran persnya kepada Marketeers, Sabtu (15/6/2024).

Acara ini, menghadirkan diskusi panel dan career networking, mempertemukan 277 individu yang telah memiliki sertifikasi Microsoft di bidang kecerdasan buatan, data, dan keamanan siber dengan sepuluh perusahaan lintas industri yang menjadi hiring partner.

Program ini menawarkan peluang pembelajaran fleksibel di bidang AI, Data Science, dan Keamanan Siber kepada lebih dari 100.000 peserta di seluruh Indonesia, dan dalam sembilan bulan, 269 peserta telah mendapatkan sertifikasi Microsoft.

Career Connect 2024 juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengikuti berbagai program keterampilan digital dari mitra kolaborasi seperti Kementerian KOMINFO dengan Digital Talent Scholarship dan Diploy, Pusat Pasar Kerja dengan TalentHub, dan UNDP dengan Skill Our Future.

BACA JUGA: Bangun Infrastruktur Cloud dan AI, Microsoft Investasikan US$ 1,7 Miliar di Indonesia

Muhammad Yusuf, Kepala Pusat Pasar Kerja Kementerian Ketenagakerjaan RI, menekankan pentingnya pelatihan dan sertifikasi dalam membantu individu memperoleh pengetahuan baru dan mengakui kompetensi yang ada, guna meningkatkan daya saing perusahaan dan ekonomi.

“Pelatihan dan sertifikasi menjadi
penting untuk membantu memperoleh pengetahuan baru dan mengakui kompetensi yang ada untuk meningkatkan daya saing perusahaan dan ekonomi,” katanya.

BACA JUGA: Microsoft Tanam Investasi US$ 2 Miliar di Malaysia, Selanjutnya Indonesia

Upaya Microsoft untuk melakukan pengembangan AI mulai terlihat ekspansif. Salah satunya adalah dengan proyek AI untuk Badan Intelijen milik Amerika Serikat.

Di Asia, Microsoft juga melakukan investasi di Asia Tenggara. Di Malaysia, Microsoft juga melakukan investasi sebanyak US$ 2,2 miliar dalam empat tahun ke depan di Malaysia. Alasan investasi ini adalah untuk memperluas layanan cloud dan kecerdasan buatan milik Microsoft, dan sekaligus untuk mempromosikan teknologi AI generatif di Asia.

Microsoft juga masih menduduki peringkat pertama perusahaan paling bernilai di dunia dengan nilai US$ 3.289 triliun. Bisnis AI belakangan ini juga mendorong Microsoft, NVIDIA, dan Apple menjadi tiga perusahaan paling bernilai di dunia.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS