Ketergantungan pada ponsel pintar sudah menjadi fenomena umum di masyarakat Indonesia saat ini. Fenomena yang menarik lainnya adalah orang sekarang cenderung gelisah ketika daya bateri untuk ponsel pintarnya berkurang. Hal ini mendorong bermunculannya merek-merek power bank yang menawarkan aneka daya tampung daya. Salah satu pemainnya, PT Wiratama Kreasi Komputindo (WKK), perusahaan teknologi informasi (TI) lokal yang memproduksi power bank premium. Dalam menjalankan bisnisnya, WKK menggandeng Sanyo yang dikenal sebagai produsen baterai berkualitas asal Jepang.
“Tren penggunaan smartphone terus tumbuh, khususnya di kalangan kelas menengah. Untuk itu, kami meluncurkan power bank WKK S Series yang ditujukan untuk segmen premium. Dengan menjual kualitas dan teknologi, kami yakin WKK dapat diterima dengan baik oleh pasar, khususnya di pasar premium pemakai produk iPhone dan Samsung,” ujar Wiranta Ciputra selaku Direktur WKK saat acara The Launching of WKK New Series Collection di Novotel, Jakarta Barat, Sabtu (28/2/2015).
Banyak pengguna di Indonesia yang membutuh waktu yang lama ketika mengisi powerbank mereka. Bahkan, mereka juga mengeluh kalau baterai mereka selalu cepat habis dan pemakaian power bank dapat merusak perangkat.
Sebab itu, WKK S Series menawarkan teknologi tujuh intelligent hardware & software protection. Dengan teknologi ini, WKK S Series mampu mencegah baterai mengembung. Konsumen juga dapat merasakan proses pengisian baterai mereka dengan cepat. Selain itu, WKK S Series dilengkapi dengan real & time capacity yang memungkinkan proses pengisian otomatis berhenti ketika baterai ponsel telah penuh.
WKK S Series sendiri terdiri dari tiga kapasitas, 5.200 mAh yang dibanderol seharga Rp 300 ribu, 7.800 mAh yang dibanderol seharga Rp 400 ribu, dan 13.000 mAh yang seharga Rp 600 ribu. Ketiga power bank ini telah tersertifikasi dengan standar kualitas dari Singapura dan Tiongkok. “Sesuai dengan tagline kami, Innovate IT with Lifestyle, kami terus belajar mengembangkan teknologi seputar dunia gadget. Untuk ini, kami memilih negara seperti Singapura, Taiwan, dan Tiongkok sebagai benchmark,” jelas Wira.
Dalam upaya pemasarannya, WKK yang telah beroperasi sejak awal 2013 lalu, memusatkan perhatian mereka dalam membangun jaringan distribusi. “Kami akan menggandeng banyak mitra diler kami, seperti Telesindo dan Apple Store untuk menjangkau konsumen, khususnya di wilayah Jabodetabek. Selain itu, untuk memperkenalkan dan membangun pengalaman konsumen pada produk ini, kami akan membuat banyak pameran di mal-mal kelas premium sekaligus membentuk citra premium pada produk ini,” jelas Wira.
Dengan jaringan yang mencakup wilayah Banjarmasin, Surabaya, Bandung, Palembang, Papua, Jabodetabek, Solo, Yogyakarta, WKK membangun komunikasi melalui media sosial seperti Facebook. Wira menambahkan, pihaknya ingin berkomunikasi erat dengan konsumen mereka dan memberikan konsultasi serta edukasi seputar produk mereka. Semua hal ini dilakukan untuk memberikan keyakinan dalam benak pelanggan bahwa meski lokal, produk WKK tetap berstandar internasional.