Gandeng Shopee, Penjualan Dama Kara Naik 400% Hingga Ekspor Batik
Dama Kara, merek batik lokal asal Bandung, telah mengalami perkembangan pesat berkat kemitraan strategisnya dengan Shopee. Sejak bergabung di platform tersebut pada tahun 2020, Dama Kara berhasil meningkatkan penjualannya, terutama dengan memanfaatkan fitur Shopee Live.
“Shopee Live memungkinkan kami menampilkan produk secara langsung kepada konsumen, sehingga mereka bisa melihat kualitas, detail, serta cara perawatan produk. Setelah rutin melakukan live, penjualan kami meningkat hingga 85%,” ungkap Nurdini Prihastiti, pendiri Dama Kara dalam siaran persnya, Senin (4/11/2024).
Pada tanggal kembar, Dama Kara bahkan menyiarkan live selama 24 jam penuh, mencatat kenaikan penjualan hingga 400% dibandingkan hari-hari biasa.
Momentum Ramadhan dan Idul Fitri pada Maret 2024 juga membawa dampak besar, mencatatkan rekor penjualan tertinggi melalui live streaming.
Ia menilai, Shopee Live memberikan pengalaman belanja baru dan interaktif bagi konsumen, yang sangat membantu bagi para pengusaha kreatif dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) untuk berkembang.
Melalui Program Ekspor Shopee, kini produk Dama Kara dapat dijangkau oleh konsumen di Malaysia, Singapura, dan Taiwan.
Karenanya, Nurdini menyarankan pelaku UKM untuk terus belajar dan adaptif terhadap kebutuhan pasar, serta memanfaatkan fitur-fitur marketplace agar bisa terus relevan dan meningkatkan penjualan.
BACA JUGA: Gandeng Shopee, Ardenleon Catat Pertumbuhan Penjualan 22 Kali Lipat
Industri batik Indonesia sendiri memegang peranan penting dalam perekonomian nasional.
Berdasarkan catatan Kementerian Perindustrian, nilai ekspor batik sepanjang tahun 2023 mencapai US$ 17,5 juta, dan pada semester pertama tahun 2024, angkanya telah mencapai US$ 9,45 juta.
Pertumbuhan ini tak lepas dari meningkatnya minat masyarakat terhadap batik lokal, serta munculnya berbagai merek yang menghadirkan produk-produk batik inovatif.
Batik yang dahulu hanya digunakan pada acara-acara formal, kini mulai diterima sebagai pakaian sehari-hari berkat kehadiran merek-merek seperti Dama Kara yang menawarkan produk dengan desain modern namun tetap mempertahankan nilai budaya.
Dama Kara sendiri merupakan merek yang didirikan oleh Nurdini Prihastiti pada tahun 2020 di Bandung di tengah situasi pandemi COVID-19.
Nurdini memulai Dama Kara dengan tujuan mengubah pandangan bahwa batik hanya digunakan dalam situasi formal.
“Kami ingin menciptakan batik yang timeless, dengan motif simpel tetapi sarat makna, sehingga batik bisa dikenakan dalam berbagai kesempatan,” ujar Nurdini.
BACA JUGA: Pengumuman! Produk Kolaborasi MINISO x Harry Potter Bisa Dibeli Secara Online di Shopee!
Dama Kara kemudian memperluas jangkauan dengan menyediakan pakaian siap pakai seperti one-set batik dan outer.
Produk Dama Kara tidak hanya hadir dengan gaya modern dan nyaman, tetapi juga dihasilkan melalui proses tradisional yang melibatkan teknik batik, ikat, jumput, dan bordir.
Saat ini, Dama Kara mempekerjakan sekitar 60 orang, mayoritas dari masyarakat sekitar, dan memberdayakan penjahit rumahan.
Sebagai bentuk komitmen sosial, Dama Kara juga menggandeng penyandang disabilitas dalam proses kreatif, dengan mengadakan kelas menggambar bersama yayasan difabel di Bandung.
Karya seni yang dihasilkan difabel ini diaplikasikan pada produk jaket Dama Kara menggunakan teknik suminagashi atau paper marbling. Kolaborasi ini menjadikan jaket tersebut salah satu produk terlaris Dama Kara di Shopee.
Editor: Eric Iskandarsjah