Gandeng Superbank, Easycash Salurkan Pinjaman Senilai Rp 16,18 Triliun
PT Indonesia Fintopia Technology (Easycash) dan PT Super Bank Indonesia (Superbank) sepakat untuk meningkatkan penyaluran pinjaman senilai Rp 16,18 triliun.
Dana tersebut akan disalurkan kepada 6 juta nasabah di kalangan masyarakat underserved dan underbanked di Indonesia. Nucky P Djatmiko, Direktur Utama Easycash menjelaskan kolaborasi ini diharapkan bisa jangkauan pasar. Berdasarkan data Easycash, sebagian besar peminjam masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, sehingga kolaborasi ini membantu memperluas akses ke wilayah lain di Indonesia.
BACA JUGA: Survei Populix: 65% Orang Indonesia Terjerat Pinjol
“Keberhasilan kolaborasi kami dengan Superbank di fase pertama menunjukkan komitmen kuat dari kedua belah pihak dalam mendukung inklusi keuangan di Indonesia. Melalui kerja sama fase kedua ini, kami bertekad untuk semakin meningkatkan akses ke layanan keuangan bagi masyarakat yang sulit terjangkau, serta memperkuat kolaborasi dengan mitra perbankan seperti Superbank,” kata Nucky melalui keterangannya, Selasa (10/12/2024).
Menurutnya, kemitraan yang bertujuan untuk memperkuat inklusi keuangan ini kini memasuki fase kedua, dengan fokus yang lebih besar pada pemanfaatan teknologi canggih dan memperluas jangkauan layanan ke wilayah yang sebelumnya belum dioptimalkan.
BACA JUGA: Gen Z Mulai Banyak Pakai Fintech, Literasi dan Kolaborasi Jadi Kunci
Pembaruan ini juga merupakan bagian dari komitmen Easycash dan Superbank untuk mendukung agenda pemerintah dalam mencapai target inklusi keuangan sebagaimana yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Melalui kolaborasi ini, kedua perusahaan berharap mampu memperkuat ekosistem finansial di Indonesia.
“Tentunya dengan memanfaatkan teknologi untuk memberikan solusi keuangan yang lebih inklusif dan mudah diakses oleh berbagai lapisan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Sukiwan, Chief Business Officer Superbank menambahkan kolaborasi kedua perusahaan membuktikan kekuatan kemitraan dalam memperluas akses keuangan bagi masyarakat yang belum terlayani. Dia optimistis penyaluran pendanaan dapat dilakukan secara efisien sekaligus menjaga manajemen risiko yang kuat.
“Pada fase kedua ini, kami berkomitmen untuk memperluas jangkauan ke lebih banyak wilayah di Indonesia, memastikan semakin banyak masyarakat yang mendapatkan akses layanan keuangan yang mudah dijangkau,” ujarnya.
Editor: Ranto Rajagukguk