Ganjar Pranowo: Menciptakan Mesin Mudah, Menciptakan Manusia Tidak
Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah mengingatkan masyarakat terutama anak muda pentingnya mengembangkan keahlian dan tidak terlena dengan kecanggihan teknologi. Gubernur yang telah menjabat sejak 23 Agustus 2013 ini menilai kualitas manusia yang unggul lebih sulit diciptakan dibandingkan mesin.
“Menciptakan mesin sudah gampang sekali. Tapi menciptakan manusia tidak mudah. Manusia yang punya budi pekerti, manusia yang bisa memahami orang lain meski berbeda warna kulit, berbeda suku, agama, golongan,” kata Ganjar dalam acara Indonesia Marketing Festival (IMF) 2023 yang digelar di Semarang, Kamis (3/8/2023).
Gubernur Jawa Tengah ini melanjutkan seiring dengan mudahnya mesin diciptakan, manusia menjadi lebih banyak mengandalkan mesin. Kehadiran mesin seperti artificial intelligence mampu mendisrupsi tatanan sosial antarmanusia.
“Yang kita takutkan adalah masa depan yang sudah lupa sama manusia, as human being,” ujarnya.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo: Jangan Ada Penimbunan dan Permainan Harga Obat di Jawa Tengah
Selain itu, Ganjar juga menceritakan keluhan yang disampaikan kepadanya dari anak-anak muda. Ceritanya, banyak anak muda yang khawatir dengan perkembangan teknologi yang makin canggih sehingga banyak pekerjaan yang akan digantikan oleh mesin.
“Yang tidak kreatif, yang tidak inovatif, yang tidak belajar ya dia akan ketinggalan dalam ketakutannya itu,” katanya.
Ia juga menyoroti bagaimana kreativitas dapat dipadukan dengan teknologi. Fenomena munculnya live seller yang berjualan melalui platform digital menjadi contoh kreativitas yang dapat dilakukan, dan masih sulit untuk digantikan oleh teknologi.
BACA JUGA: Ganjar: Kekuatan Komunitas Menggerakkan Ekonomi Jawa Tengah
“Inilah ekonomi digital hari ini, dan itu yang kemudian mesti kita dorong sekarang anak-anak untuk bisa masuk pada wilayah itu,” katanya.
Selaras dengan ucapan Ganjar Pranowo, pakar pemasaran Hermawan Kartajaya kerap kali mengungkapkan bagaimana kualitas manusia lebih penting dibanding kecanggihan teknologi. Ia meyakini keahlian manusia lebih dibutuhkan dalam proses menjadi digital dengan menganalogikannya dengan film Top Gun: Maverick.
Film tersebut berkisah bahwa pilot berpengalaman dengan pesawat usang mampu memenangkan pertempuran melawan pilot dengan pesawat canggih.
“Indonesia mesti mengandalkan manusia. Teknologi bisa dibeli dan diperoleh dari mana saja. Lebih baik menjadi manusia yang andal dalam memanfaatkan teknologi,” ucap Hermawan dalam acara Tech for Business yang digelar Juni 2023.
Editor: Ranto Rajagukguk