PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menargetkan dapat mengoperasikan sebanyak 28.000 penerbangan pada Juni 2023. Upaya ini dilakukan untuk menangkap momentum pemulihan industri penerbangan usai merebaknya pandemi COVID-19.
Irfan Setiaputra, Direktur Utama Garuda Indonesia menuturkan meningkatnya frekuensi penerbangan merepresentasikan optimisme atas akselerasi kinerja perseroan yang berhasil mencatatkan pertumbuhan jumlah penerbangan sebesar 87,75%. Tercatat, pada kuartal I tahun 2023 terjadi kenaikan frekuensi penerbangan dari 7.215 jumlah penerbangan pada periode yang sama tahun lalu menjadi 13.546 penerbangan.
BACA JUGA: Garuda Indonesia Tebar Diskon 80%, Simak Rutenya
Dia menambahkan meningkatnya frekuensi penerbangan ini turut menjadi proyeksi optimisme terhadap outlook kinerja Garuda Indonesia ke depannya, Hal itu akan diakselerasikan melalui penyelarasan basis kapasitas alat produksi dengan demand pasar, baik penumpang maupun kargo, di tengah kembali terbukanya akses ke berbagai negara.
“Dengan demikian, selain memaksimalkan potensi kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, peningkatan frekuensi penerbangan ini diharapkan akan turut pula mendukung pengembangan serta daya saing produk daerah,” kata Irfan melalui keterangannya, Rabu (17/5/2023).
Menurutnya, akselerasi kinerja secara berkelanjutan dilakukan melalui peningkatan frekuensi penerbangan internasional menuju Jakarta sebagai salah satu pintu masuk utama berbagai destinasi wisata unggulan di Indonesia.
BACA JUGA: Naik 72%, Pendapatan Garuda Indonesia Capai US$ 602,99 Juta
Garuda Indonesia mulai menambah kapasitas layanan penerbangan pada sejumlah rute penerbangan internasional tujuan Bangkok-Jakarta menjadi tujuh kali dari sebelumnya empat kali per minggu. Kemudian, rute Incheon-Jakarta menjadi tiga kali dari sebelumnya dua kali per minggu dan Hong Kong-Jakarta menjadi enam kali dari sebelumnya lima kali per minggu.
Selain itu, peningkatan frekuensi penerbangan juga akan turut dikontribusikan oleh pengoperasian Shanghai-Jakarta sebagai rute penerbangan baru Garuda Indonesia, yang akan dilayani sebanyak dua kali per minggu mulai 17 Mei 2023. Irfan bilang peningkatan frekuensi tersebut merupakan langkah Garuda Indonesia sebagai national flag carrier dalam menjawab momentum pertumbuhan industri perjalanan dunia, dengan mempertimbangkan outlook performa rute penerbangan dan pertumbuhan demand penumpang pada tahun 2023 yang menunjukkan tren positif.
“Penambahan frekuensi ini selain merupakan langkah adaptif kami dalam menyesuaikan operasional penerbangan kami dengan demand masyarakat, namun juga merupakan upaya untuk mendukung pertumbuhan industri pariwisata nasional dengan menjembatani wisatawan mancanegara untuk menuju berbagai destinasi prioritas melalui kehadiran layanan transportasi udara langsung antarnegara yang aman dan nyaman,” ujarnya.
Editor: Ranto Rajagukguk