Garuda Indonesia: Pahami Kebiasaan Konsumen, Optimalkan Penggunaan Pesawat
Penerbangan menjadi salah satu sektor yang terkena dampak langsung pandemi COVID-19. Setelah pelonggaran diberlakukan pemerintah, peningkatan jumlah penumpang baik domestik maupun internasional mulai terlihat.
Kendati demikian, mayoritas penumpang masih berstatus wait and see. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan bahwa 60-70% penumpang masih melihat situasi untuk terbang.
“Menyikapi hal ini, kami mengampanyekan terbang aman dan nyaman bersama Garuda Indonesia dengan tagline, ‘Because You Matter’. Selain itu, kami juga terus mempersiapkan situasi bertahan hidup saat ini. Situasi yang sedang dirasakan di seluruh dunia,” ujar Irfan pada acara Virtual CMO Club yang diadakan MarkPlus bertajuk Garuda Indonesia & COVID-19: Surviving, Preparing & Actualizing, Rabu (08/07/2020).
Garuda Indonesia menyadari bahwa sangat penting untuk memahami kebiasaan konsumen untuk membuat mereka senang. Salah satu caranya mencoba menyesuaikan jam penerbangan berdasarkan kebiasaan travelling. Ini merupakan transisi yang harusnya mudah tetapi masih menantang bagi Garuda Indonesia.
Selain itu, Garuda Indonesia juga berupaya mengoptimalkan penggunaan pesawat. Hal ini merupakan salah satu perubahan drastis yang mereka lakukan.
“Kami kemudian menyadari bahwa kargo harus dimanfaatkan. Pesawat sendiri terbagi menjadi dua, yaitu mengangkut penumpang dan barang. Selama ini kami terlalu fokus pada penumpang dan sedikit mengurus kargo. Kami terus mendorong pengembangan layanan kargo, kami melihat saling mengirim barang ini menjadi new intimacy di masyarakat,” tutur Irfan.
Hal lain yang coba dikembangkan lagi adalah charter. Karena, perjalanan dengan tujuan tertentu dan spesifik sedang banyak dibutuhkan. Salah satunya, Irfan menyebutkan layanan charter yang dilakukan untuk membawa warga negara asing kembali ke negaranya sejak Maret lalu.
Garuda Indonesia menemukan ada tiga alasan konsumen menggunakan pesawat yaitu tugas dinas, berlibur, dan sosialisasi. Hingga saat ini, banyak pelanggan yang menggunakan pesawat karena adanya keharusan atau pekerjaan. Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang ini, Garuda Indonesia menerapkan physical distancing di dalam pesawat. Para awak kabin pun dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.
Editor: Ramadhan Triwijanarko