GDP Venture Pimpin Pendanaan Seri A untuk Prosa.ai

marketeers article

Prosa.ai, startup yang mengembangkan teknologi Artificial Intelligence (AI) berhasil mendapatkan pendanaan serie A yang dipimpin oleh GDP Venture. Prosa.ai fokus pada teknologi pemrosesan teks (Natural Language Processing) dan suara (Speech) dalam Bahasa Indonesia.

“Walaupun jumlah talent AI terbatas termasuk di Indonesia, tetapi para pendiri Prosa.ai menunjukkan bahwa Indonesia mampu untuk mengembangkan teknologi AI dan Prosa.ai pun telah menunjukkan progress yang sangat baik dalam waktu singkat,” terang Martin Hartono, CEO GDP Venture.

Baginya, AI merupakan teknologi yang sedang berkembang dan sangat dibutuhkan untuk menunjang industri-industri lainnya. Sehingga berinvestasi pada teknologi AI merupakan suatu investasi strategis untuk GDP Venture yang diharapkan dapat berpartisipasi dalam kemajuan teknologi di Indonesia.

Prosa.ai yang didirikan sejak tahun 2018, dalam waktu satu tahun berhasil memiliki lebih dari 20 orang Data Scientists yang berfokus pada AI, 16 orang data annotators, (Linguistics) NLP & Speech products, data dan services yang berasal dari industri teknologi, pemerintahan dan akademisi.

“GDP Venture sangat senang diberi kesempatan untuk mendanai Prosa.ai karena perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan AI terbaik di Indonesia yang didirikan oleh founders yang kredibel dan mempunyai pengalaman dibidang AI dibarengi dengan tim yang solid dan teknologi yang handal,” imbuh On Lee, CTO GDP Venture dan CEO & CTO GDP Labs.

Bagi Teguh Eko Budiarto, CEO Prosa.ai, tahun 2018 lalu merupakan tahun yang penuh tantangan untuk Prosa.ai. Oleh sebabnya, pendanaan ini akan digunakan untuk memperkuat tim, meningkatkan kualitas produk dan data  menjadi lebih baik lagi.

“Beberapa produk kami yang akan kami tingkatkan lagi kualitasnya, seperti Prosa Hoax Intel, NLP Toolkit API, Concept-Sentiment, Chatbot NLP Processing, Text Data Sets, Voice Biometrics, Speech Datasets, Speech-to-Text, Text-to-Speech, Conversational Analytics and Meeting Analytics for Bahasa Indonesia,“ tutup Teguh.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related