Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) resmi menggelar musyawarah nasional atau Munas GIPI kedua pada Kamis (30/6/2022). Pertemuan yang digelar dalam lima tahun sekali ini membahas bagaimana GIPI dapat berkontribusi terhadap pemulihan di sektor pariwisata di Indonesia.
Ketua Organizing Committee Panca R Sarungu mengatakan, gelaran setiap separuh dekade ini menjadi momentum untuk para pelaku di industri pariwisata untuk berkolaborasi menyelesaikan masalah di sektor pariwisata.
“Tentunya yang paling penting adalah kerja sama yang dijalin untuk bersama-sama keluar dari pandemi,” ujarnya dalam jumpa pers, Rabu (29/6/2022).
Ketua Umum GIPI Didien Junaedy mengatakan, adanya munas ini menjadi tempat munculnya generasi baru dengan ide baru yang dapat disumbangkan kepada perkembangan industri pariwisata. “Karena kita adalah partner dari Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dan diharapkan nanti GIPI dapat lebih mengayomi mengayomi seluruh industri, harus bekerjasama, kolaborasi untuk sektor pariwisata,” ujarnya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, ada sekitar 409 ribu tenaga kerja di sektor pariwisata kehilangan pekerjaan akibat pandemi COVID-19. Untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata, Kemenparekraf RI aktif mengembangkan inovasi strategi pembangunan dan pengembangan, baik dari sisi sarana dan prasarana maupun sumber daya manusia untuk keberlangsungan industri kepariwisataan.
Sebelumnya, Kemenparekraf mengatakan tidak lagi fokus mengejar angka kunjungan wisatawan di Indonesia saja, tapi lebih fokus pada usaha mendorong sektor pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism di Indonesia. Dalam upaya mengembangkan sustainable tourism, Menparekraf Sandiaga S Uno mengungkapkan, empat pilar pariwisata yang perlu dikembangkan.
“Empat pilar tersebut, di antaranya pengelolaan berkelanjutan (bisnis pariwisata), ekonomi berkelanjutan (sosio ekonomi) jangka panjang, keberlanjutan budaya (sustainable culture) yang harus selalu dikembangkan dan dijaga, serta aspek lingkungan (environment sustainability),” ujar Sandiaga dalam video yang diputarkan di panggung Jakarta Marketing Week 2022, Kamis (19/5/2022).
Berbekal empat pilar utama tersebut, tren pariwisata berkelanjutan akan menjadi kegiatan berwisata yang banyak diminati wisatawan. Tidak sekadar berlibur, setiap wisatawan juga tetap memperhatikan protokol berwisata yang berkaitan dengan kesehatan, keamanan, kenyaman, dan kelestarian alam.
“Untuk mendukung pergerakan pariwisata berkelanjutan juga perlu dikerahkan strategi 3G, Gercep atau Gerak Cepat, Geber/Gerak Bersama, dan Gaspol/Garap Semua Potensi Lapangan Usaha,” ucap Sandiaga.
Editor: Ranto Rajagukguk