Geliat Realisasi Investasi Pariwisata Tahun 2017

marketeers article

Sebagai salah satu sektor yang terus digaungkan pemerintah, pariwisata diupayakan berkontribusi dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Penanaman investasi merupakan salah satu jalan untuk mencapai target ini. Pada tahun 2017, pemerintah menargetkan angka investasi sebesar US$ 1,7 miliar. Lalu, bagaimana realisasi yang sesungguhnya terjadi di lapangan?

Realisasi investasi sektor pariwisata Indonesia per September 2017 mencapai 79,8%. Jika dikumulatif sejak Januari-September 2017, angka investasi mencapai US$ 1,396.40 juta atau tumbuh 27.68% dibandingkan periode yang sama pada 2016. Lebih jauh Menteri Pariwisata Arief Yahya memaparkan, jumlah investasi ini merupakan gabungan dari Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA).

“Kalau dilihat dari PMDN kita per Januari-September 2017 sudah mencapai US$ 301.75 juta, sementara PMA jauh lebih besar mencapai US$ 1.094.65 juta,” papar Arief di Jakarta, Kamis (21/12/2017).

Investor asing terbesar dikatakan Arief datang dari tiga negara utama, yakni Singapura, Tiongkok, dan Jepang. Menurut Arief, ketiga negara ini lebih tertarik berinvestasi di berbagai hotel berbintang, akomodasi jangka pendek, dan hotel melati. Untuk pemilihan daerah, beberapa destinasi seperti Bali, Kepulauan Riau, dan ibu kota Jakarta menjadi tiga wilayah yang paling mereka minati.

Lain investor PMA, lain pula investor PMDN. Berdasarkan data yang ditemukan Kementerian Pariwisata (Kemenpar), investor PMDN cenderung lebih variatif. Pasalnya, mereka tidak hanya berinvestasi di hotel berbintang, melainkan juga kegiatan rekreasi dan hiburan, serta jenis usaha dengan konsep taman bertema. Lokasi primadona para investor ini berada di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Meski Kemenpar belum merilis data pasti terkait angka realisasi investasi pada tahun 2017 secara utuh, Kemenpar dikatakan Arief telah memiliki target capaian investasi hingga tahun 2019.

Pada tahun 2018, target investasi sektor pariwisata diproyeksikan mencapai US$ 2 miliar. Sementara pada tahun 2019, Kemenpar menargetkan dana investasi bagi pengembangan 10 destinasi pariwisata prioritas. Dana investasi yang dibutuhkan dikatakan Arief mencapai US$ 20 miliar.

“Sepuluh destinasi pariwisata prioritas yang meliputi Borobudur, Danau Toba, Bromo Tengger Semeru, Pulau Komodo, Pulau Serib, Tanjung Kelayang, Mandalika, Wakatobi, Morotai dan Tanjung Lesung akan kami upayakan memperoleh investasi yang cukup besar di 2019. Target US$ 20 miliar ini terdiri dari investasi infrastruktur publik sebesar US$ 10 miliar, dan infrastruktur privat sebesar US$ 10 miliar,” terang Arief.

Dengan paparan realisasi investasi Kemenpar per Januari-September 2017 yang mencapai US$ 1,396.40 juta, akankah sektor pariwisata mampu mencapai target investasi US$ 1,7 miliar hingga akhir 2017?

Editor: Sigit Kurniawan

Related