Gen X, Y atau yang dikenal dengan Milenial, dan Z merupakan rentetan generasi yang kini tidak asing lagi. Dari media pemberitaan hingga media sosial banyak membahas mengenai ketiganya. Namun, tahukan Anda tentang Gen C? Berbeda dengan X, Y, Z yang digolongkan melalui usia, Gen C nyatanya tidak terkait dengan hal itu.
Lalu, apa Gen C itu? Pengaruh apa yang dimiliki mereka dalam kehidupan? Berdasarkan riset dari Bubu.com, Gen C merupakan Generasi Connected (Terhubung). Selain bertindak sebagai penghubung, mereka juga memiliki arti Ageless.
Mengapa disebut C? Huruf C sendiri merupakan lambang dari connected, communicating, content-centric, computerized, dan community oriented. Lebih dari 95% dari Gen C memiliki komputer, gawai pintar, atau perangkat elektronik sejenis. Pada tahun 2020, diperkirakan Gen C akan menjadi kelompok konsumen tersebar di seluruh dunia dan 40% dari mereka berasal dari negara berkembang, termasuk Indonesia.
“Mudahnya, Gen C adalah mereka yang banyak menggunakan internet untuk terhubung atau berkomunikasi. Mereka pencipta konten dan menyebarkannya. Saya pikir hampir dari semua yang ada di sini adalah Gen C karena melakukan apa yang saya sebutkan tadi,” ungkap Shinta Dhanuwardoyo, Founder dan CEO Bubu.com, di Menteng, Jakarta, Kamis (28/03/19).
Jika dikaitkan pola belanja yang ada saat ini, Shinta menjelaskan bahwa Gen C mengambil pengaruh besar. Mereka dapat menjadi konsumen yang kuat. Terlihat dari hasil riset yang dilakukan Bubu.com, sebanyak 16-34% masyarakat bergantung pada media sosial untuk membeli barang. Contohnya melalui online shop yang ada di Instagram atau Facebook.
Sedangkan 53,7% masyarakat selalu melakukan perbandingan harga secara online. Bahkan ketika hendak membeli barang langsung di tokonya. Shinta mengatakan perkembangan teknologi tentunya membawa perubahan tingkah laku dari para konsumen.
Editor: Sigit Kurniawan