Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan penduduk usia 15-24 tahun atau Gen Z memiliki prevalensi depresi tertinggi. Bahkan, 61% di antaranya punya suicidal thought alias pernah berpikir untuk mengakhiri hidup.
Suicidal thought memang merupakan salah satu masalah yang serius. Bagaimana tidak, World Health Statistic melaporkan kematian yang disebabkan bunuh diri terjadi setiap 40 detik dengan total 800.000 kasus di seluruh dunia.
Mengakhiri hidup sejatinya bukanlah solusi atas sebuah masalah, justru membuat orang-orang terdekat merasa sedih dan kehilangan. Maka dari itu, Anda perlu mengatasi keinginan bunuh diri dengan melakukan hal-hal sederhana berikut yang dirangkum dari Halodoc:
BACA JUGA: Kecanduan Judi Online Bisa Diatasi dengan 4 Cara Ini
Berbicara dengan Orang Lain
Saat mengalami suicidal thought, cobalah berbicara dengan orang-orang yang Anda percaya agar mendapat dukungan. Jika tidak ada seorang pun, carilah konselor kareena pakar ini akan mendengarkan dan menawarkan bantuan secara cepat juga tepat.
Lakukan Hal Lain
Alih-alih memikirkan keinginan bunuh diri, cobalah mengalihkan fokus untuk melakukan aktivitas yang membuat Anda lupa waktu. Kegiatan tersebut bisa berupa membaca buku, menonton film, mendengarkan musik, atau pergi ke suatu tempat.
BACA JUGA: Mood Swing Tak Melulu Menandakan Bipolar, Ini Bedanya
Olahraga
Berolahraga bisa membantu memperbaiki suasana hati, termasuk mengurangi rasa ingin bunuh diri. Sebab, ketika Anda melakukan aktivitas ini, tubuh akan melepaskan hormon dopamin dan serotonin yang membuat perasaan lebih bahagia.
Cari Alasan untuk Tetap Hidup
Rasa ingin bunuh diri akan terus muncul jika Anda tidak memiliki alasan untuk hidup. Maka dari itu, carilah berbagai alasan yang mengharuskan Anda agar tetap hidup atau ingat-ingat semua hal menyenangkan yang pernah Anda lakukan selama ini.
Itulah beberapa cara untuk mengatasi suicidal thought. Untuk mencegahnya datang kembali, cobalah mencari tahu situasi apa saja yang dapat memicu rasa ingin bunuh diri, lalu sebisa mungkin hindarilah hal-hal tersebut.
Editor: Ranto Rajagukguk