Gencar Inovasi, Pupuk Indonesia Hemat Rp 1,3 Triliun

marketeers article
Ilustrasi. (FOTO: Dok Pupuk Indonesia)

PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil menghemat biaya operasional sebesar Rp 1,3 triliun lantaran gencar melakukan inovasi bisnis. Adapun penghematan tersebut berasal dari Rp 1,2 triliun peningkatan efisiensi operasional dan Rp 0,1 triliun berasal dari kenaikan revenue.

Rahmad Pribadi, Direktur Utama Pupuk Indonesia menjelaskan pada ajang Pupuk Indonesia Innovation Award (PIIA) Summit 2024, tercatat ada 169 inovasi yang bisa mengoptimalkan operasional dan pendapatan. Inovasi ini dihasilkan oleh 700 karyawan atau inovator, yang terdiri dari karyawan organik, non-organik dan karyawan magang.

BACA JUGA: Akhir 2023, Pupuk Indonesia Sediakan 1,74 Juta Ton Pupuk

PIIA merupakan ajang inovasi, berbagi pengetahuan dan pemberian apresiasi kepada Insan Pupuk Indonesia yang telah berkontribusi atas inovasi. Konvensi ini diikuti oleh seluruh direktorat yang ada di Pupuk Indonesia dengan unsur penilaian fokus pada tiga aspek.

Aspek pertama, yaitu growth yang mana inovasi tersebut harus mampu menunjukkan adanya value creation dari inovasi yang dilakukan. Kemudian aspek digital atau adanya unsur teknologi digital dalam inovasinya. 

Terakhir, adalah sustainability atau adanya manfaat inovasi jangka panjang yang dihasilkan untuk generasi berikutnya.

BACA JUGA: Bayar Utang Pupuk Indonesia, Kemenkeu Tunggu Hasil Audit

Adapun inovasi yang berhasil menjadi Grand Champion dalam konvensi inovasi ini diraih oleh Gugus Inovasi Rekan-iPubers. Inovasi ini berhasil memperbaiki tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi melalui pengembangan dan implementasi aplikasi digital terintegrasi di kios-kios Pupuk Indonesia yang jumlahnya mencapai 27.000 kios dan tersebar di seluruh Indonesia.

Alhamdulillah pada tahun 2024 ini berdasarkan buku 2023 Pupuk Indonesia menduduki posisi nomor tujuh terbesar dunia di industri fertilizer. Tentu ini tidak lepas dari inovasi yang mempunyai direct impact pada profitability,” ujar Rahmad melalui keterangannya, Jumat (14/6/2024).

Dalam rangka menjaga budaya inovasi, Pupuk Indonesia bekerja sama dengan Massachusetts Institute of Technology-Industrial Liaison Program (MIT-ILP). Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kontribusi perusahaan dalam mewujudkan ketahanan pangan serta memperkuat sebagai pemain utama industri pupuk di tingkat global.

Ketahanan pangan global saat ini dihadapkan oleh tantangan perubahan iklim, keterbatasan lahan, dan stagnasi produktivitas pertanian. Oleh karena itu, Pupuk Indonesia menyampaikan bahwa kolaborasi dengan MIT-ILP diharapkan dapat meningkatkan peran perusahaan dalam ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi nasional melalui inovasi dan transformasi bisnis.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS