General Electric Libatkan Pendidikan Vokasi di Empat Sektor

marketeers article
Cincinnati Circa June 2016: Logos From the General Electric Aviation Facility. GE Aviation is a Provider of Jet Engines III

Perusahaan asal Amerika Serikat General Electric (GE) memperkuat bisnis mereka dengan melibatkan diri dalam program pendidikan vokasi Indonesia. Empat sektor yang menjadi fokus mereka, antara lain sektor penerbangan, energi, kesehatan, dan digital. GE meyakini empat sektor ini akan tumbuh potensial di Indonesia.

CEO GE Indonesia Handry Satriago mengatakan GE segera menyediakan tenaga ahli untuk mengajar, alat peraga, dan hal lain yang dibutuhkan industri untuk membantu pelaksanaan program pendidikan vokasi yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia.

“GE memilih empat sektor utama (industri penerbangan, energi, kesehatan, dan digital) lantaran pertumbuhan empat sektor tersebut terus melaju kencang sehingga peluang penyerapan ahli yang dihasilkan oleh sekolah vokasi akan sangat besar,” jelas Handry di Jakarta, Jumat (21/09/2018).

Di Indonesia, Handry melihat penumpang pesawat terus meningkat, demikian pula kebutuhan listrik. Mereka memproyeksi digitalisasi pun akan menjadi pendorong ekonomi masa depan.

“Kami ingin pendidikan vokasi di bidang itu harus segera dimulai. Bahkan, GE akan transfer teknologi untuk pengembangan inovasi baterai, energi terbarukan, dan listrik pedesaan,” jelas Handry.

Dalam mendukung Industri 4.0 di Indonesia, GE akan memulai bisnis teknologi 3D printing untuk logam pada triwulan III tahun 2018. Setiap mesin diperkirakan membutuhkan investasi sebesar lebih dari US$ 1 juta per printer.

“Kalau Anda pemasok perusahaan otomotif, kami akan siapkan peralatan, teknologi, dan risetnya. Jadi, pengembangannya bisa dibuat di sini. GE telah menggunakan teknologi 3D printing untuk memproduksi komponen pesawat pada mesin-mesin buatan kami,” kata Handry.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menanggapi, pelaksanaan program ini penting untuk menggenjot keterampilan (up-skilling) atau pembaruan keterampilan (reskilling) para tenaga kerja berdasarkan kebutuhan dunia industri saat ini.

Ke depan, GE juga berupaya menekan devisa dari impor migas melalui program pemerintah dalam penggunaan Biodiesel 20 (B20). Handry menambahkan, melalui salah satu divisi usaha mereka, GE Transportation berencana membuat kajian lanjutan di Amerika Serikat mengenai penggunaan B20 ini di mesin lokomotif kereta api.

Editor: Sigit Kurniawan

Related