General Motors Co, produsen otomotif asal Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk menghentikan sementara iklan berbayarnya di Twitter. Hal itu menyusul pengambilalihan seluruh saham Twitter oleh Elon Musk.
“Keputusan itu untuk memahami arah platform Twitter di bawah kepemilikan yang baru,” kata General Motors dalam pernyataannya dikutip dari Reuters, Sabtu (29/10/2022).
BACA JUGA: Jadi Pemilik Twitter, Elon Musk Pecat Parag Agrawal dan Petinggi Lain
Twitter belum menanggapi secara langsung keputusan General Motors. Namun, Musk sebagai pemilik baru Twitter sekaligus CEO Tesla merupakan salah satu kompetitor General Motors.
“Seperti bisnis normal dengan perubahan signifikan dalam platform media, kami telah menghentikan sementara iklan berbayar kami. Interaksi layanan pelanggan di Twitter akan berlanjut,” ujar General Motors.
BACA JUGA: Twitter: Percakapan Tentang Belanja Bikin 76% Pengguna Ikut Belanja
Sebagai informasi, penjualan iklan menyumbang lebih dari 90% dari pendapatan Twitter pada kuartal II 2022. Pada Mei lalu, sejumlah biro iklan dan merek sudah skeptis dan khawatir dengan masa depan Twitter.
Menjelang penutupan kesepakatan, Musk dalam kicauannya mengunggah surat terbuka berisi pernyataan kepada seluruh pengiklan.
“Twitter jelas tidak bisa menjadi ‘neraka’ yang bebas untuk semua, di mana, apa pun dapat dikatakan tanpa konsekuensi! Twitter bercita-cita menjadi platform periklanan paling dihormati di dunia yang memperkuat merek Anda dan mengembangkan perusahaan Anda,” ujar Musk.
Musk juga memastikan akan membentuk dewan moderasi konten dengan sudut pandang yang lebih beragam. Namun, dia menegaskan tidak ada keputusan konten besar atau pemulihan akun yang terjadi sebelum dewan melakukan pertemuan.
Sebelumnya, Musk memutuskan untuk memecat para pejabat tinggi Twitter. Ini menjadi salah satu langkah awal sang miliarder setelah memiliki secara resmi platform media sosial (medsos) tersebut.
Musk memecat CEO Parag Agrawal, CFO Neg Segal, penasihat umum Sean Edgett dan kepala kebijakan hukum dan legal Vijaya Gadde. Setelah mencapai kesepakatan pembelian, Musk memperoleh kebebasan untuk melakukan aksi ‘bersih-bersih’, khususnya di level direksi.
CEO Tesla ini sebelumnya sempat mengkritik keputusan Gadde dalam kicauannya Twitter. Gadde menjadi salah satu seorang yang terlibat untuk melarang Presiden Donald Trump tampil di platform tersebut. Musk juga berseteru dengan Agrawal
Secara terang-terangan dalam kicauannya, Musk mengunggah emoji kotoran dan me-mention Agrawal setelah menjadi CEO, menggantikan pendiri Twitter Jack Dorsey.
Sebelum kesepakatan pembelian terjadi, Musk sudah berencana memotong 75% karyawan Twitter, meski pernyataan itu ditariknya kembali. Namun, dengan aksinya kali ini, rencana tersebut berpeluang besar akan dilakukan.