Generasi X, Sang Kurator Ulung di Era Digital

marketeers article

Dunia pemasaran tengah digempur habis-habisan oleh internet yang mampu mengubah banyak hal. Kondisi ini pun harus dihadapi oleh konsumen lintas generasi. Salah satu generasi yang masih eksis hingga hari ini adalah Gen X atau masyarakat di sekitar usia 35 sampai 57 tahun.

Menurut Hakuhodo Institute of Life and Living ASEAN (HILL ASEAN) bertajuk Sei-Katsu-Sha, generasi ini punya karakter yang berbeda dengan generasi Y yang lebih muda. HILL ASEAN menemukan bahwa orang-orang yang dinilai sebagai generasi yang cukup makmur ini adalah kurator ulung.

Bagi generasi yang mengalami era penggunaan SMS, MMS, pager, dan barang hits lain di eranya ini, mereka sangat selektif dalam melakukan pembelian. Misalnya saja di era belanja online yang semakin populer, Gen X tetap melakukan seleksi terbaik. Mereka akan melakukan seleksi untuk barang terbaik dan cara mendapatkan yang terbaik juga. Dua kanal (online-offline) pun meramaikan proses keputusan pembelian mereka.

“Generasi ini cenderung meminimalisir risiko terhadap semua aspek kehidupan mereka. Begitu juga dalam mengonsumsi media sosial. Generasi ini selalu ingin tampil sempurna di setiap postingan mereka. Beda dengan Gen Y yang tampil lebih natural, ingin menunjukkan jati dirinya, dan menunjukkan real time authentic moment,” ujar Farhana E. Devi Attamimi, Executive Director, Strategy Hakuhodo Network Indonesia.

Dengan kata lain, gen X tampil sempurna untuk diakui oleh dunia. Upaya ini juga dilakukan demi menjawab desire mereka untuk mendapatkan likes di media sosial. “Kami pun menyebut generasi ini sebagai curator. Sementara Gen Y sebagai convergenator,” tutup Devi.

Related

award
SPSAwArDS