Generasi Z vs Milenial: Dua Generasi Berbeda di Era yang Digital
Generasi Z dan milenial makin mendominasi di era ini. Meskipun kedua generasi ini tumbuh dalam era yang relatif dekat, tetapi sering kali terjadi kesalahan persepsi yang menganggap bahwa menjadi satu kesatuan.
Kesalahan ini mungkin timbul karena kedekatan rentang waktu kelahiran, atau karena generasi Z dan milenial adalah dua generasi yang sama-sama tumbuh di tengah kemajuan teknologi yang pesat. Jika menggali lebih dalam, akan terlihat bahwa generasi Z dan milenial memiliki karakteristik, nilai dan pengalaman hidup yang berbeda.
Mereka berinteraksi dengan teknologi, media sosial, dan dunia kerja dengan cara yang berbeda. Pemahaman ini penting untuk diketahui.
Oleh karena itu, penting untuk memahami perbedaan antara generasi Z dan milenial, khususnya untuk perusahaan. Dengan begitu, perusahaan atau merek bisa berkomunikasi dan melakukan pendekatan dengan mereka dengan cara yang lebih efektif dan empatik. Yuk, kita telusuri lebih jauh tentang perbedaan dua generasi ini!
Digital Native vs Digital Pioneer:
Generasi Z dan milenial sama-sama fasih dalam teknologi. Namun, generasi Z lahir dan besar di tengah kemajuan teknologi.
Mereka sudah terbiasa dengan keberadaan smartphone dan media sosial sejak kecil. Jadi, mereka lebih dikenal sebagai generasi asli digital.
Sementara itu, milenial lahir sebelum era digital booming. Malahan, mereka menjadi saksi dari kemunculan perkembangan teknologi digital, termasuk internet sehingga beradaptasi dan tumbuh bersama perkembangan tersebut.
BACA JUGA: 10 Alasan Ikut MarkPlus Conference Tahun Ini, Konferensi Marketing Terbesar di Asia
Kesadaran Sosial
Dengan kemudahan akses ke internet sejak usia dini, generasi Z memiliki kesempatan untuk terus menerus mendapatkan informasi terbaru. Mereka tumbuh bersama platform, seperti TikTok dan Instagram yang memungkinkan mereka untuk berpartisipasi dan berpendapat dalam isu-isu sosial secara real-time.
Aktivisme digital, seperti kampanye online dan hashtag movement, menjadi bagian dari rutinitas mereka. Meski familier dengan teknologi, milenial mengalami masa saat media sosial belum sepenuhnya mendominasi ruang publik.
Aktivisme yang mereka lakukan lebih tradisional, sering kali melalui demonstrasi di jalanan, pertemuan komunitas, atau diskusi tatap muka. Namun demikian, mereka merupakan pelopor dalam menggabungkan aktivisme dengan media digital.
Dunia Kerja
Bagi generasi Z, pekerjaan bukan sekadar sumber penghasilan, tetapi juga bagian dari identitas diri. Mereka mencari pekerjaan yang sesuai dengan personal value mereka, memberikan fleksibilitas, dan menghargai keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan personal atau istilah populernya, work life balance.
Meski memiliki persepsi yang kurang lebih sama terhadap keseimbangan kerja dan kehidupan personal, milenial juga fokus terhadap stabilitas dan pertumbuhan karier. Mereka adalah generasi yang mengalami transisi dari era sebelum internet ke era digital sehingga adaptabilitas menjadi kunci dalam karier mereka.
BACA JUGA: Tips Membangun CX yang Tepat Demi Membentuk Kebiasaan Pelanggan
Preferensi Komunikasi
Generasi Z cenderung lebih responsif terhadap komunikasi yang visual dan instan. Mereka lebih suka pesan singkat, jelas, dan langsung pada poinnya.
Platform, seperti Instagram dan Snapchat, yang menekankan konten visual, sangat populer di kalangan generasi ini. Sementara itu, milenial, meski adaptif dengan teknologi, mereka masih menghargai kedalaman dalam komunikasi.
Facebook, Email, hingga Blog masih menjadi bagian dari preferensi komunikasi mereka.
Hubungan dengan Merek
Keaslian, transparansi, dan tanggung jawab sosial adalah hal utama yang dicari oleh generasi Z dalam sebuah merek. Mereka lebih cenderung mendukung merek yang sesuai dengan nilai-nilai mereka dan berkomitmen terhadap isu-isu sosial atau lingkungan.
Sementara itu, milenial lebih fokus pada nilai tambah yang diberikan oleh merek, seperti kualitas, harga, dan pelayanan.
Sebagai kesimpulan, generasi Z dan milenial adalah dua generasi yang berbeda. Meskipun keduanya tumbuh di era digital, mereka memiliki pandangan dan preferensi yang berbeda dalam berbagai aspek kehidupan.
Oleh sebab itu, penting untuk memahami perbedaan ini bagi mereka yang ingin berinteraksi atau bekerja dengan kedua generasi ini. Untuk mendalami perbedaan antara kedua generasi ini dan ingin mendekati mereka dengan cara yang lebih efektif, Anda dapat mengikuti sesi Gen Z Aren’t Millenials di perhelatan MarkPlus Conference 2024 yang akan digelar secara offline pada 6-7 Desember 2023 di The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place.
Konferensi marketing terbesar se-Asia yang ke-18 ini mengusung tema “UNSTOPPABLE FUTURE”. Ajak rekan kerja dan teman-teman serta amankan kursi Anda dengan melakukan pembelian tiket MarkPlus Conference 2024 di sini.
Editor: Ranto Rajagukguk