GENEXYZ, Kreator Meta Human di Indonesia yang Menciptakan Lavcaca
Virtual influencer terus menunjukkan kepopuleran belakangan ini. Nama Lil Miquela, Ayayi, hingga Imma sudah tak asing di media sosial sebagai virtual influencer.
Bahkan, mereka pernah berkolaborasi dengan berbagai brand besar global. Melihat kesempatan tersebut, GENEXYZ hadir sebagai kreator metahuman di Indonesia.
Ide ini muncul ketika para pendiri GENEXYZ bertemu pada tahun 2021 dan membahas persoalan mengenai ruang lingkup konten, interaksi, dan fungsi pemengaruh yang tidak luput dari keterbatasan akses dan skalabilitas. Melihat hal tersebut, mereka menilai Indonesia memerlukan solusi berdasarkan teknologi untuk dapat menghubungkan setiap orang secara optimal serta mempresentasikan kredibilitas perusahaan dalam jangka panjang.
Inilah yang kemudian menginisiasi kehadiran GENEXYZ yang lahir pada pertengahan tahun 2022. Perusahaan ini memiliki visi menjadi pionir dalam menghadirkan aggregator virtual influencer/human IPs di Indonesia.
Menurut Christian Melvin, co-founder & CPO GENEXYZ, teknologi metahuman akan menjadi partner baru dalam perjalanan brand di setiap perusahaan. Metahuman dapat dikembangkan menjadi selebriti, pemengaruh, interactive customer service, market makers, dan market share baru yang berdampak pada dunia kreatif dan periklanan.
“Pertumbuhan pasar digital saat ini tengah menunjukkan peningkatan yang positif sehingga kami melihat bahwa adanya peluang untuk meningkatkan kebutuhan periklanan dan konten digital di dunia virtual. GENEXYZ sendiri telah didukung oleh kemampuan robotik serba cerdas dan terhubung dengan berbagai platform media sosial, sehingga teknologi metahuman dapat menyampaikan informasi perusahaan tanpa batasan waktu,” kata Melvin.
Selanjutnya, Belinda Luis, co-founder & CEO GENEXYZ menjelaskan mengenai pengembangan GENEXYZ. Pengembangan perusahaan ini ditujukan untuk dapat membantu klien dalam menemukan cara baru untuk menjangkau target konsumen secara tepat dan efisien.
Tentunya, melalui teknologi metahuman. GENEXYZ sendiri telah diintegrasikan dengan fitur IP dan teknologi metahuman yang memiliki kemampuan untuk bekerja non-stop, layaknya robot pintar.
“Kami telah dilengkapi dengan sistem berbasis data. Hal ini memungkinkan pengguna untuk dapat menentukan IP DNA mereka sendiri, berdasarkan alur cerita hidup karakter masing-masing dari virtual influencer yang ingin dibangun. Selain itu, ada pula voice of market dan kontrol narasi serta keterlibatan komunitas di dalamnya,” ujar Belinda.
Belum lama ini, GENEXYZ telah berkolaborasi dengan salah satu platform digital musik, Ujung-Ujungnya Dandut (UUD) dengan menghadirkan penyanyi dangdut virtual pertama di dunia, yaitu Laverda Salsabila atau yang akrab dikenal sebagai Lavcaca. Ke depannya, perusahaan telah berencana untuk menghadirkan karakter IP lainnya melalui kolaborasi bersama Infia dan Volix tahun ini.
Editor: Ranto Rajagukguk