Qualcomm, produsen chipset untuk perangkat mobile mengejar target pendapatan tambahan sebesar US$ 22 miliar per tahun pada tahun 2029. Oleh karena itu, produsen chipset Snapdragon tersebut tengah mengeksplorasi pasar dan peluang-peluang baru.
Dilansir CNBC, Rabu (20/11/2024), dari target tambahan pendapatan itu, perusahaan menargetkan sekitar US$ 4 miliar berasal dari chip PC. Qualcomm diketahui telah memperkenalkan prosesor PC pada awal tahun ini saat merilis Snapdragon X untuk perangkat Windows.
BACA JUGA: Sales B2B Sering Di-“Prank” Klien? Ini Cara Antisipasinya
Target baru tersebut menandai ambisi Cristiano Amon, sang CEO, yang telah memimpin Qualcomm sejak 2021 untuk tidak terlalu bergantung terhadap pasar chipset smartphone. Pada tahun fiskal 2024, bisnis handset Qualcomm mencatatkan penjualan sebesar US$ 24,86 miliar, sekitar 75% dari bisnis chip-nya.
Qualcomm juga menyatakan pendapatan di sektor otomotif akan meningkat sekitar 175% pada tahun 2029 menjadi US$ 8 miliar, yang mana 80% di antaranya adalah kontrak yang sudah diamankan.
BACA JUGA: Bangun Pasar Masa Depan, Cinépolis Ajak 11.500 Anak Nonton Bioskop Gratis
“Kami menyadari teknologi yang kami kembangkan selama bertahun-tahun dapat menjadi sangat relevan untuk sejumlah industri yang berbeda di luar mobile,” kata Amon.
Adapun pendapatan sebesar US$ 4 miliar lainnya akan berasal dari chip industri dan US$ 2 miliar bersumber dari chip headset. Sekitar US$ 4 miliar dari perkiraan tersebut merupakan target penjualan chip lainnya, seperti untuk headphone nirkabel dan tablet.
BACA JUGA: Setahun Beroperasi, Allianz Syariah Raih Pangsa Pasar 21,1%
Qualcomm berkembang pesat selama satu dekade terakhir karena modem dan prosesornya menjadi bagian penting untuk smartphone kelas atas, terutama yang menjalankan Google Android. Qualcomm juga menjual modem dan suku cadang kepada Apple untuk iPhone-nya.
Di bawah Amon, Qualcomm memiliki strategi menggunakan teknologi yang dikembangkan untuk chip handset, seperti modem, prosesor dan akselerator AI di pasar-pasar baru, termasuk kendaraan roda empat, PC, serta virtual reality. Dari mengupayakan pasar-pasar baru itu, total nilai ekonominya ditaksir mencapai US$ 900 miliar.
“Kami telah menetapkan strategi sejak tahun 2021, dan kami tidak akan mengubahnya,” ujar Amon.
Chip laptop dan desktop saat ini didominasi oleh Intel, yang memiliki lebih dari 70% pasar, menurut Mercury Research. Intel melaporkan penjualan chip PC sebesar US$ 29 miliar pada tahun 2023.
“Lanskap persaingan berubah antara Windows dan Mac. Kami melihat hal itu sebagai peluang, terutama karena ekosistem tidak memiliki kepercayaan pada pemain yang ada untuk benar-benar memberikan solusi,” ucapnya.
Editor: Ranto Rajagukguk