Geser Segmen, Living World Semakin Ramai

marketeers article

Awal tahun 2011, Kawan Lama Sejahtera sebagai  salah satu pemain ritel di berbagai produk, mulai dari alat rumah tangga, alat kantor, hobby, hingga permainan meresmikan sebuah mal miliknya di Alam Sutera, Tangerang. Perusahaan ini mendirikan sebuah mal bernama Living World dengan keenam ritel yang ada di bawah group  mereka  menjadi anchor tenant di situ.

Keenam anchor tenant  itu antara lain Ace Hardware sebagai penyedia perlengkapan home improvement dengan luas 15.000 meter persegi. Lalu, Informa Home Furnishing sebagai toko penyedia kebutuhan perlengkapan rumah terbesar menempati area seluas 25.000 meter persegi. Ada juga Toys Kingdom atau toko mainan yang menempati area seluas 3.000 meter persegi. Kemudian,  Office 1 Superstore sebagai penyedia peralatan kantor serta alat tulis dengan luas 1.500 meter persegi.   Bike Colony sebagai toko penyedia beragam koleksi produk sepeda. Terakhir, Pendopo atau rumah batik dan kerajinan Indonesia di area seluas 2.500 meter persegi.

Persaingan mal di daerah subburban Jakarta juga sangat ketat. Termasuk di daerah Alam Sutera-Tangerang di mana mal tumbuh seperti jamur.  Living World pun membuat sebuah differensiasi yang kuat dan targeting yang jelas. Liiving World memosisikan diri sebagai pusat lifestyle dan mengusung tagline home living and eat-tertainment center.

Apalagi, keenam tenant yang ada di Living World juga punya keunikan masing-masing yang menjadikan  mal ini berbeda dari yang lain. Bahkan, dengan konsep ini, Living World cukup percaya diri menghadapi pemain dari luar yang akan datang. Menurut kabar, tahun 2014 Ikea akan masuk ke Indonesia. Dengan begitu, nantinya akan menjadi lawan head to head dengan Informa yang ada di Living World.

“Kami masih melihat dulu nanti seperti apa. Tapi, secara produk sebenarnya tidak terlalu mirip. Di sisi lain, kami memiliki member yang sudah banyak dan akan terus mengakuisisi member baru. Jadi, masih banyak yang bisa kami lakukan dalam memenangkan persaingan,”kata Kristanto GB, Chief of Tenant & Customer Relations Living World.

Awalnya, Living World menyasar keluarga muda yang baru memiliki rumah dan youth market. Dengan segmentasi ini, di tahun pertama kehadiran Living World, boleh dibilang mal ini tidak terlalu ramai. Tingkat okupansi tenant  pun hingga Oktober 2011 baru 60%. Jumlah pengunjung per bulan berkisar antara 200-250 ribu per bulan saja. Kristanto mengamati bahwa pada masa itu, pengunjung yang datang kebanyakan adalah keluarga yang sudah punya anak atau yang sudah lama punya rumah.  “Kami lalu menggeser target segmen kami menjadi menyasar keluarga. Namun, tetap mengusung karakter  home living and eat-tertainment center,” katanya.

Setelah ada pergeseran target segmen ini, terjadi juga pergeseran pada  tenant mix yang semakin menyasar segmen keluarga. Hasilnya,  bisa dibilang terjadi perubahan positif.  Okupansi tenant hingga awal tahun 2012 sudah mencapai 97%. Sedangkan jumlah pengunjung sekarang ini sudah meningkat dua kali lipat. Berkisar antara 500-550 ribu orang per bulan. Pada saat weekdays  pengunjung sekitar 17 ribu per hari dan di saat weekend bisa mencapai 34 ribu orang per hari.

Namun, Kristanto juga mengakui bahwa kebanyakan pengunjung Living World merupakan pengunjung Ace Hardware. Di sisi lain, hal itu menjadi tantangan bagi Ace Hardware karena impulsif buying lebih sering terjadi di sini dibanding di Informa.  Apalagi bila sedang ada diskon promo.  Agar semua tenant ramai, biasanya tiap tenant membuat program promo sendiri yang akan disebarluaskan ke semua member Living World.  “Target tahun 2013, tingkat kunjungan mencapai 800 ribu orang per bulan,”tambah Kristanto optimistis.

Related

award
SPSAwArDS