Produsen mobil asal Amerika Serikat, General Motors (GM) pada kuartal pertama tahun ini berhasil menjual kendaraan hingga 2,36 juta unit secara global. Angka penjualan ini turun sekitar 2,5% dibanding periode yang sama tahun lalu. Hal ini lantaran kondisi pasar yang terus menghadapi tantangan, seperti di sebagian Amerika Selatan dan Asia.
Namun demikian, GM tetap menghasilkan pertumbuhan pada pasar-pasar prioritas penjualan. Hal ini tercermin dari hasil penjualan yang kuat untuk segmen SUV dan kendaraan mewah di Tiongkok serta performa ritel di Amerika Serikat.
“Kualitas penjualan global GM pada segmen dan pasar-pasar kunci pada kuartal pertama sejalan dengan upaya kami untuk terus mempertahankan pertumbuhan yang menguntungkan. Di Tiongkok, kami terus mengembangkan penjualan SUV dan perluasan segmen mobil mewah dengan Cadillac. Sedangkan di AS, pendekaatan disiplin kami untuk peningkatan penjualan ritel dan sewa kendaraan yang lebih rendah telah menghasilkan transaksi yang lebih menguntungkan,” kata Presiden GM Dan Ammann dalam siaran persnya.
Di Tiongkok, lanjutnya, GM dan perusahaan patungan di bawahnya mendistribusikan 964 ribu kendaraan di kuartal pertama atau meningkat 0,2%. Total penjualan sport utility vehicle (SUV) GM di negara tersebut naik 148%. Ini berkat dari kesuksesan penjualan Buick Envision dan Baojun 560. Penjualan Cadillas di Tiongkok naik 6,1%. Penjualan di Amerika Utara meningkat 1,2% menjadi 800 ribu unit.
Di Eropa, penjualan Opel dan sister brand-nya, Vauxhall meningkat 8,4% atau ebih dari 300 ribu kendaraan di kuartal pertama, mengalahkan pertumbuhan industri yang hanya 5 persen. Opel telah menerima lebih dari 150 ribu pesanan untuk Astra yang baru-baru ini mendapatkan penghargaan “Car of the Year 2016” untuk pasar Eropa.
