GO-JEK: 13 Bulan Klaim Tumbuh 100 Kali Lipat

marketeers article

Perusahaan aplikasi layanan ojek GO-JEK baru benar-benar merilis aplikasi mereka pada Januari 2015. Dalam waktu hitungan bulan, mereka menjadi sensasi media dengan jumlah unduhan dan booking mencapai jutaan.

Tidak hanya itu, ojek bukan lagi satu-satunya layanan dalam aplikasi tersebut. Kini, GO-JEK memiliki layanan antar barang, makanan, sampai layanan pijat.

Saat ini, mungkin jumlah unduhan tidak secepat dulu, walau kini GO-JEK juga hadir di beberapa kota besar di Indonesia. Tapi, terhitung sejak tiga belas bulan lalu, atau sejak Mei 2015, GO-JEK diklaim telah tumbuh sebanyak 100 kali lipat.

“Saya tidak pernah melihat hal seperti itu selama hidup saya,” ujar Chief Product Officer GO-JEK Aakash Dharmadhikari kepada Tech in Asia beberapa waktu lalu.

Pria asal India tersebut pada awalnya adalah pendiri aplikasi bernama C42 di mana mulai berkolaborasi dengan GO-JEK di ranah konsultan pada Mei tahun lalu. Lalu, mereka kemudian diakuisisi oleh GO-JEK pada September di tahun yang sama.

Salah satu alasan Nadiem Makarim, CEO GO-JEK untuk mengangkut Aakash dan kawan-kawannya adalah karena aplikasi smartphone tersebut banyak ditemukan glitch atau error.

Teknologi dalam aplikasi tersebut memungkinkan para hacker menemukan berbagai data pribadi pengguna dan juga mengutak-atik nilai saldo untuk membayar berbagai layanan dalam GO-JEK. Baik penggunda dan pengemudi GO-JEK sering mengeluh karena aplikasi sering tiba-tiba freeze tanpa bisa cancel permintaan akan ojek.

Aakash dan timnya kemudian datang dengan membuat coding lebih baik dan efektif untuk GO-JEK di mana permintaan akan layanan semakin membaik dari waktu ke waktu. Tidak hanya C42, Nadiem juga mengakuisisi perusahaan India lain bernama CodeIgnition. Alasan lain untuk akuisisi tersebut adalah permintaan untuk layanan GO-JEK terlalu banyak untuk ditangani oleh tim programmer.

Biar sudah diperkuat Aakash dan timnya, ia mengakui masih tetap kesulitan. “Masalah utama dengan pertumbuhan mencapai 100 kali lipat dalam 13 bulan itu adalah tidak ada yang akan memprediksi akan secepat itu. Apa pun yang kami lakukan selalu sulit karena permintaannya meningkat terus menerus,” kenang Aakash.

Editor: Sigit Kurniawan

Related