Tak puas bermain di bisnis ride hailing dan payment, Go-Jek memperbesar cakupan bisnisnya ke sektor periklanan. Satu juta armada yang bergerak mobile menjadi aset Go-Jek untuk berani menawarkan paket iklan kepada perusahaan atau merek. Pasalnya, jawara platform on-demand itu baru saja mengakuisis perusahaan penyedia layanan pemasangan iklan, Promogo.
Dalam siaran pers yang diterima Marketeers, Senin (17/9/2018), Go-Jek dan Promogo akan menghadirkan teknologi yang kreatif dan inovatif untuk memaksimalkan pemanfaatan aset Go-Car dan Go-Ride yang mampu memberikan win-win solution bagi Go-Jek, mitra pengemudi, dan pelaku usaha.
Menurut Go-Jek, pihaknya akan menangung biaya produksi materi iklan di dalam kendaraan. Sementara itu, mitra pengemudi akan menerima tambahan pendapatan bersih dari setiap penempatan iklan, tanpa harus menambah waktu kerja mereka ataupun menunggu order dari pelanggan.
Nila Marita, Chief Corporate Affairs Go-Jek mengatakan melalui akuisisi Promogo, Go-Jek bisa menyediakan akses penghasilan tambahan bagi mitra. “Dari sisi pelaku usaha, fasilitas ini memberikan kemudahan bagi mereka dalam memasarkan produk unggulannya,” ujar Nila.
Andrew Tanyono, CEO & Founder Promogo menjelaskan bahwa dari sisi pelanggan, mereka bisa menikmati berbagai hiburan on-the-go seperti film, musik, pengisi daya ponsel, Wi-Fi serta berita. Selain itu, pelaku usaha juga bisa menyediakan sampel gratis dari brand yang diiklankan di aset Promogo yang dapat dinikmati pengguna.
“Inovasi dalam pengalaman berkendara biasanya terjadi di awal dan di akhir perjalanan. Kami mendengarkan kebutuhan pelanggan kami untuk menjadikan pengalaman berkendara lebih menarik,” kata Andrew.
Lewat Promogo, sambung Andrew, pihaknya memiliki produk hiburan dalam mobil seperti pasar ritel on-the-go, yaitu GO-Vend yang memungkinkan pelanggan dapat membeli kebutuhan sehari-hari atau mendapatkan sampel dari produk langsung di dalam GO-Car.
Kapil Baldev Mathrani, Head of Fleet Monetization Go-Jek menjelaskan lebih lanjut terkait dampak akuisisi Promogo terhadap industri iklan luar ruang. Menurut dia. di era industri bisnis saat ini, pelaku usaha berusaha mengurangi biaya operasional sambil tetap berupaya untuk mempertahankan imej positif.
“Lebih lanjut, lewat keahlian kami dalam data dan analitik, Promogo bisa membantu pelaku usaha untuk bersaing secara efektif di pasar,” tuturnya.
Kapil menambahkan, sampai dengan saat ini sudah lebih dari 50.000 mitra pengemudi di Jabodetabek yang merasakan dampak dari akuisisi ini. Ke depannya, untuk memberikan dampak ke lebih banyak mitra pengemudi, Promogo akan menghubungkan merek ke lebih dari satu juga mitra Go-Jek di seluruh Indonesia.
Editor: Sigit Kurniawan