Di era yang serba digital, tren metode pembayaran pun perlahan bergeser. Kini, orang tidak perlu membawa dompet dengan uang cash dan berbagai kartu. Cukup dengan ponsel pintar dan berbagai aplikasi keuangan, masalah bayar-membayar terselesaikan dengan mudah.
GO-PAY merupakan salah satu metode pembayaran nontunai yang populer digunakan di Indonesia. Termasuk dalam ekosistem superapp GOJEK, GO-PAY banyak digunakan terutama untuk pembayaran tarif ride hailing sebagai pusat dari bisnis GOJEK. Pada bulan April 2018 lalu, GO-PAY memperkenalkan teknologi QR code untuk memudahkan sistem pembayaran di luar layanan aplikasi GOJEK.
“Berdasarkan tiga riset berbeda, yaitu dari Financial Times, Daily Social bersama OJK, dan YouGov selama tahun 2018-2019, GO-PAY telah menjadi salah satu metode pembayaran yang paling banyak digunakan masyarakat,” ujar Aldi Haryopratomo di Jakarta, Kamis (20/06/2019).
Menurut catatan GO-PAY, hasil penelitian tersebut dibuktikan oleh pertumbuhan transaksi yang sangat signifikan. Tercatat transaksi di luar layanan aplikasi GOJEK yang mencapai 25 kali lipat. Sementara itu, terjadi kenaikan jumlah pengguna aktif GO-PAY sebanyak 90% sepanjang tahun 2018.
Teknologi QR code banyak dimanfaatkan GO-PAY sebagai metode pembayaran praktis untuk memudahkan penggunanya. Lewat pengembangan teknologi ini juga GO-PAY menjalankan berbagai kerja sama seperti layanan zakat dan amal bersama Lazismu. Tidak hanya itu, kini pengguna GO-PAY juga dapat mengapresiasi para musisi jalanan lewat scan QR code lewat kerja sama layanan ini dengan Institut Musik Jalanan (IMJ).
“Salah satu misi GO-PAY adalah mendorong masyarakat terbiasa menggunakan teknologi pembayaran nontunai. QR code menjadi salah satu solusi termudah dan terbukti dapat menggalang lebih banyak pengguna aktif GO-PAY sebagai metode pembayaran,” tutup Aldi.
Editor: Sigit Kurniawan